Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelujur Sulam Karawo, Menopang Identitas Budaya dan Ekonomi Gorontalo

Kompas.com - 01/07/2024, 10:22 WIB
Rosyid A Azhar ,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Dengan tekun, Maryam Saleh (47), seorang perempuan dari Desa Dumati Kabupaten Gorontalo memasukkan jarum dan benang pada bidang kain yang telah diiris sejumlah seratnya.

Jarum yang membawa benang ini menjelujuri serat-serat kain yang halus.

Sesekali matanya melirik pada kertas yang memiliki pola gambar bunga. Tidak sulit baginya di saat matahari bersinar terik dan memberi penerangan yang dibutuhkan.

Maryam Saleh adalah perajin karawo, sebuah sulaman tradisional masyarakat Gorontalo yang ditekuni kaum wanita dan memberi penghidupan bagi ribuan keluarga.

“Saya mewarisi tradisi dan keterampilan ini dari orangtua, sejak kelas dua atau tiga sekolah dasar (SD) saya sudah dibiasakan membuat sulaman ini,” ujarnya, Minggu (30/6/2024).

Baca juga: Kisah Perjuangan Rhafi Sukma, Anak Tukang Deres yang Berhasil Diterima di 6 Universitas Luar Negeri

Ia tidak tahu kapan sulaman ini mulai ada, yang dirinya ingat adalah neneknya juga menekuni sulaman tersebut.

Saat kecil, Maryam menyaksikan ibu dan neneknya membuat sulaman karawo pada selembar kain polos.

“Dulu produk karawo untuk taplak meja, sapu tangan dan kipas, ada juga yang untuk baju,” tutur dia.

Baca juga: Mengintip Kehangatan Kampung Perajin Peci di Kebumen, Warisan Budaya yang Terus Berkembang


Baca juga: Mengenal Karawo, Sulaman Paling Rumit di Dunia Khas Gorontalo, Keindahannya Memukau

Kesulitan perajin sulaman karawo

Seorang wanita tengah menyulam karawo di arena Kumpul Komunitas Karawo yang dilaksanakan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XVII Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo.KOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR Seorang wanita tengah menyulam karawo di arena Kumpul Komunitas Karawo yang dilaksanakan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XVII Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Ia mengingat bagaimana sulitnya sulaman ini menjadi sapu tangan yang dijual seharga Rp 5.000 per buah.

Kesulitan menjualnya, tidak hanya dialami oleh orangtua Maryam Saleh. Namun, juga oleh banyak perajin sulaman karawo di Gorontalo.

Bagi banyak perajin karawo, sulaman ini memiliki nilai ekonomi meskipun belum seperti yang diharapkan.

Baca juga: Mengenal Karawo, Sulaman Paling Rumit di Dunia Khas Gorontalo, Keindahannya Memukau

 

Sulaman ini menjadi alternatif yang memberi sumber penghidupan di saat penghasilan dari kegiatan pertanian keluarga belum memberi hasil.

Meskipun dibayar murah, hasil menyulam telah mampu membeli beras dan keperluan rumah tangga lainnya.

Desa Dumati adalah desa yang warganya banyak mengandalkan sektor pertanian, namun kondisi tanahnya yang berbukit kapur tidak banyak memberi hasil. Jagung dan tanaman hortikultura lainnya menjadi andalan utama bercocok tanam.

Baca juga: Subak, Kearifan Lokal Bali untuk Kelola Air yang Terjaga Ribuan Tahun

Halaman:


Terkini Lainnya

Rumah Mewah di Makassar Terbakar, Satu Tewas, Dua Luka-luka

Rumah Mewah di Makassar Terbakar, Satu Tewas, Dua Luka-luka

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Diduga Korupsi Pembangunan Gedung SSCH, Kejari Makassar Tetapkan 2 Tersangka

Diduga Korupsi Pembangunan Gedung SSCH, Kejari Makassar Tetapkan 2 Tersangka

Makassar
Hari Ini, Kemenag Sulsel Panggil Pihak Travel Haji yang Bawa 42 Jemaah Asal Barru

Hari Ini, Kemenag Sulsel Panggil Pihak Travel Haji yang Bawa 42 Jemaah Asal Barru

Makassar
Kasus Kekerasan Seksual Dipicu Media Sosial di Kabupaten Gorontalo Tinggi

Kasus Kekerasan Seksual Dipicu Media Sosial di Kabupaten Gorontalo Tinggi

Makassar
Buruh Harian di Makassar Dilumpuhkan Usai Kembali Jadi Jambret Sadis, Terdesak Ekonomi dan Beli Narkoba

Buruh Harian di Makassar Dilumpuhkan Usai Kembali Jadi Jambret Sadis, Terdesak Ekonomi dan Beli Narkoba

Makassar
Hilang Enam Hari, IRT di Bone Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai

Hilang Enam Hari, IRT di Bone Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai

Makassar
Saat Sandal Jadi Petunjuk Suami Temukan Istri yang Dimangsa Piton...

Saat Sandal Jadi Petunjuk Suami Temukan Istri yang Dimangsa Piton...

Makassar
Kunjungan Kerja di Sulsel, Presiden Jokowi Datangi 5 Kabupaten

Kunjungan Kerja di Sulsel, Presiden Jokowi Datangi 5 Kabupaten

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 4 Juli 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Bencana Tanah Longsor dan Banjir Bandang Landa Kota Gorontalo, seperti Apa Kondisinya?

Bencana Tanah Longsor dan Banjir Bandang Landa Kota Gorontalo, seperti Apa Kondisinya?

Makassar
Gunakan Bom Saat Cari Ikan, Seorang Pria di Wakatobi Tewas Terkena Ledakan

Gunakan Bom Saat Cari Ikan, Seorang Pria di Wakatobi Tewas Terkena Ledakan

Makassar
Aparat Gabungan Amankan Kunker Jokowi di Sulsel Selama Dua Hari

Aparat Gabungan Amankan Kunker Jokowi di Sulsel Selama Dua Hari

Makassar
Pria Diduga ODGJ di Makassar Nyaris Diamuk Massa, Sembunyi di Gorong-gorong

Pria Diduga ODGJ di Makassar Nyaris Diamuk Massa, Sembunyi di Gorong-gorong

Makassar
Antisipasi Judi 'Online', Anggota Polres Palopo Diperiksa Ponselnya

Antisipasi Judi "Online", Anggota Polres Palopo Diperiksa Ponselnya

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com