Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Gabungan Amankan Kunker Jokowi di Sulsel Selama Dua Hari

Kompas.com, 3 Juli 2024, 20:57 WIB
Reza Rifaldi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MAKASSAR, KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Kamis (4/7/2024) hingga Jumat (5/7/2024).

Kunjungan Jokowi itu merupakan bagian dari agenda kerja Presiden dalam rangka memantau langsung perkembangan proyek-proyek strategis nasional dan program-program pemerintah di wilayah Sulsel.

Adapun kabupaten yang bakal dikunjungi Jokowi di Sulsel di antaranya yakni Kabupaten Bone, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, dan Takalar.

Baca juga: Pj Gubernur Bahtiar Salurkan Bantuan Beras untuk Warga di Kabupaten Takalar

Kapendam XIV/Hasanuddin Kolonel Inf Mangapul Hutajulu mengatakan, pihaknya telah menyiapkan segala prosedur pengamanan dalam kunjungan orang nomor satu di Indonesia tersebut.

"Untuk pelaksanaan pengamanan Presiden RI ke Sulsel semuanya sudah direncanakan dengan baik, cermat, dan teliti. Pada dasarnya untuk kesiapan pasukan pengamanan, baik dari TNI, Polri, (kami) koordinasi dengan Instansi-instansi terkait lainnya," ucap Hutajulu, kepada awak media, Rabu (3/7/2024).

Untuk diketahui, Jokowi rencananya akan melakukan peninjauan pasar tradisional dan penyerahan bantuan di Kabupaten Bone.

Ia juga akan mengunjungi Desa Jaling, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, dalam rangka peninjauan pompa air sawah.

Pada hari yang sama, Jokowi juga akan melakukan peninjauan pasar tradisional dan penyerahan bantuan di Kabupaten Sinjai.

Presiden juga dijadwalkan akan hadir di RSUD Kabupaten Sinjai. Meninjau Pelayanan BPJS Kesehatan dan pelayanan rumah sakit.

Selanjutnya, pada Jumat (5/7/2024), Jokowi dijadwalkan meninjau pasar tradisional dan penyerahan bantuan di Bulukumba.

Ia juga melakukan peninjauan RSUD H Andi Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba terkait pelayanan BPJS Kesehatan dan pelayanan Rumah sakit.

Baca juga: Diduga Mabuk dan Keroyok Pengunjung Pulau Gusung Makassar, 17 Pelajar Ditangkap

Setelah di Bulukumba, Jokowi langsung bertolak ke Kabupaten Bantaeng dan meninjau pompa air, Desa Layoa, Kecamatan Gantarangkeke.

Setelah itu, Jokowi mengunjungi RSUD Prof Anwar Makatutu untuk melihat langsung pelayanan BPJS Kesehatan dan pelayanan rumah sakit.

Setelah shalat Jumat di Masjid Agung Syekh Abdul Gani Bantaeng, Jokowi dan rombongan mengunjungi Bendungan Pamukulu, Kabupaten Takalar, untuk melakukan peresmian.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bupati Luwu Timur Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Bupati Luwu Timur Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau