Perajin seperti Maryam Saleh dari Desa Dumati bertemu saling belajar antar komunitas dan menyajikan atraksi proses pembuatan sulaman karawo mulai dari pembuatan pola dan desain, pengirisan serat kain dan penyulaman.
“Kumpul komunitas karawo ini diikuti enam komunitas karawo yang terpilih dari kabupaten dan kota di Provinsi Gorontalo. Bentuk kegiatan berbetuk praktik atau workshop proses pembuatan sulaman karawo,” kata Sri Sugiharta, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XVII.
Baca juga: Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?
Atraksi para perajin karawo ini menarik perhatian para pengunjung obYek wisata Danau Perintis. Mereka disuguhi fesyen adibusana karawo dari enam kelompok desa perajin karawo.
“Kami menggelar lomba menyulam karawo, mulai dari membuat desain dan pola, mengiris serat kain dan menyulamnya. Kegiatan ini bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat bagaimana proses penyulaman karawo dilakukan,” ujar dia.
Sri Sugiharta berharap proses pembuatan karawo ini menjawab keingintahuan masyarakat yang selama ini hanya mengetahui sulaman karawo dari baju yang sudah jadi atau bahkan dari selembar kain yang dijual di toko.
Di arena kumpul komunitas karawo ini BPK Wilayah XVII menunjukkan bagaimana pewarisan pengetahuan dan teknologi tradisional kepada generasi muda.
Baca juga: 10 Tempat Bersejarah di Indonesia, Ada Warisan Budaya UNESCO
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.