WAKATOBI, KOMPAS.com – Yang, alias Bongkar bin Sayeng (23), warga Desa Mola Selatan, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, tewas terkena ledakan bom saat mencari ikan di laut, Rabu (3/7/2024).
Diduga bom tersebut terlambat dibuang ke laut oleh Bongkar sehingga meledak di atas perahunya.
Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas Gantung Diri di Koja Jakut
“Masyarakat menelpon ada bunyi bom, kemudian kejadiannya di tengah laut tak ada yang berani mendekat. Setelah kami tiba di TKP dan cek tidak ada lagi di permukaan air," kata Kasat Polair Polres Wakatobi, Ipda La Ode Kayfulani Usman, melalui telepon, Rabu (3/7/2024).
Peristiwa ini bermula saat korban Bongkar pergi mencari ikan sendirian dengan menggunakan perahu di tengah lautan perairan Desa Mola Utara, Selasa (2/7/2024) malam.
Di tengah lautan, Bongkar diduga menggunakan bom ikan. Bom tersebut terlambat dibuang sehingga meledak dan membuatnya terlempar bersama dengan perahunya.
“Informasinya, terlambat dibuang sehingga meledak di permukaan air laut, dan ada warga yang melihat perahunya melayang di udara,” ujar Kayfulani.
Setelah peristiwa tersebut, warga dan polisi yang datang ke lokasi kejadian melakukan pencarian terhadap korban di dalam laut, namun tidak ditemukan.
“Hari pertama yang dicari sudah tidak ketemu, dan tadi di lanjut, didapat kondisi sudah meninggal dunia dengan luka terbakar, badan setengah terbakar dan tangan kanan putus, kaki kanan hampir putus,” kata Kayfulani.
Ia menambahkan, polisi kemudian menambang keluarga Bongkar dan prihatin dengan peristwa tersebut.
“Sebelum kejadian ini, kami selalu mensosialisasikan ke desa mola bahwa menangkap ikan itu menggunakan alat yang ramah lingkungan, tidak menggunakan alat tangkap yang selain membahayakan dirinya dan keluarganya dan juga merusak lingkungan,” tuturnya.
Walaupun demikian, pihaknya dalam waktu dekat akan lebih intens melakukan sosialisasi bahanya menggunakan bahan peledak saat menangkap ikan.
Baca juga: Bus Tabrak Sepeda Motor dan Terjun ke Jurang di Lampung, 1 Orang Tewas
Sementara itu, orangtua korban, Sayyeng (67) mengatakan, saat terjadi ledakan tersebut, ia bersama warga mencari Bongkar yang sudah tenggelam.
“Mau ambil apa yang dia punya namun kebetulan tak bisa,(sudah) tenggelam. Lalu minta bantuan sama orang kampung terus namun tidak berhasil, besok paginya banyak yang cari dan dapat jasanya,” kata Sayyeng.
Sayyeng kemudian memberikan pesan kepada keluarganya agar tidak lagi menggunakan bahan peledak saat mencari ikan.
“Pesan saya sebagai orangtua dalam keluarga, saya mohon jangan lagi ada kejadian semacam itu dalam keluarga. Apapun pencarian untuk makan atau pencarian yang tidak menghasilkan seperti ini,” ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.