Sekitar pukukl 23.00 Wita, Virendy sesak napas saat berada di Kampung Bara Baraya, Dusun Tanetebulu, Desa Bonto Manurung, Kecamatan Tompobulu.
Ia sempat mendapat pertolongan pertama dengan menggunakan tabung oksigen yang sudah disiapkan panitia.
Panitia Diksar mencoba membawa korban ke rumah warga terdekat, namun nyawa korban tidak tertolong.
"Kemudian mereka memapah korban menggunakan sarung menuju rumah salah seorang warga, untuk mengecek kembali keadaan korban. Namun korban dipastikan telah meninggal dunia sekitar pukul 23.45 Wita," ungkapnya.
Karena lokasi desa di ketinggian, korban baru bisa dievakuasi dengan mobil jenazah pada Sabtu (14/1/2023) pukul 04.30 Wita.
Korban sempat dibawa ke UGD Rumah Sakit Grestelina, Panakkukang, Makassar sebelum dikembalikan ke rumah duka.
Semnetara itu ayah korban, James Wehantouw mengaku menemukan luka lebam pada jasad Virendy Marjefy.
"Itu ada lebam, ada luka apa, cuma kita positif thinking saja karena kita sulit jelaskan," ujar dia.
Untuk mengungkap penyebab luka lebam ini, jasad korban harus diautopsi terlebih dahulu.
James Wehantouw keberatan jika jasad anaknya diotopsi dan memilih untuk langsung memakamkannya pada Senin (16/1/2023).
"Karena kalau kita mau tau penyebabnya kita harus otopsi. Setelah kita pihak keluarga pertimbangan kita keberatan otopsi," jelas dia.
Baca juga: Ketua Panitia Tarik Tambang IKA Unhas Tulis Surat Terbuka: Musibah Bukan Panggung Politik
Ia juga menyebut kejaanggalan lain adalah tidak adanya izin kegiatan ke pihak kepolisian atau pemerintah setempat.
"Kalau diizinkan pasti dipantau, tapi ini mereka ini tidak dilengkapi surat izin, peralatan medis juga tidak lengkap, masa juga tidak dokumentasi," terangnya dikutip dari
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Slamet menjelaskan keluarga korban sudah ikhlas dengan meninggalnya Virendy Marjefy dan tidak membuat laporan terkait kematian korban.
"Jadi yang dilaporkan keluarganya itu bukan perihal pembunuhan atau kematian. Karena mereka mengaku sudah ikhlas menerima kematian korban dan menganggap sudah takdirnya, apalagi hasil visum luar di Rumah Sakit Grestelina itu wajar," ungkapnya dikutip dari TribunMaros.com.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.