Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Mahasiswa yang Meninggal Saat Diksar Mapala, Ternyata Cucu Guru Besar Unhas, Ditemukan Ada Luka Lebam

Kompas.com - 19/01/2023, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

Sekitar pukukl 23.00 Wita, Virendy sesak napas saat berada di Kampung Bara Baraya, Dusun Tanetebulu, Desa Bonto Manurung, Kecamatan Tompobulu.

Ia sempat mendapat pertolongan pertama dengan menggunakan tabung oksigen yang sudah disiapkan panitia.

Panitia Diksar mencoba membawa korban ke rumah warga terdekat, namun nyawa korban tidak tertolong.

"Kemudian mereka memapah korban menggunakan sarung menuju rumah salah seorang warga, untuk mengecek kembali keadaan korban. Namun korban dipastikan telah meninggal dunia sekitar pukul 23.45 Wita," ungkapnya.

Baca juga: Alasan Ketua Panitia Lomba Tarik Tambang IKA Unhas Tidak Ditahan Meski Berstatus Tersangka hingga Terancam 15 Tahun Penjara

Karena lokasi desa di ketinggian, korban baru bisa dievakuasi dengan mobil jenazah pada Sabtu (14/1/2023) pukul 04.30 Wita.

Korban sempat dibawa ke UGD Rumah Sakit Grestelina, Panakkukang, Makassar sebelum dikembalikan ke rumah duka.

Ditemukan luka lebam

Semnetara itu ayah korban, James Wehantouw mengaku menemukan luka lebam pada jasad Virendy Marjefy.

"Itu ada lebam, ada luka apa, cuma kita positif thinking saja karena kita sulit jelaskan," ujar dia.

Untuk mengungkap penyebab luka lebam ini, jasad korban harus diautopsi terlebih dahulu.

James Wehantouw keberatan jika jasad anaknya diotopsi dan memilih untuk langsung memakamkannya pada Senin (16/1/2023).

"Karena kalau kita mau tau penyebabnya kita harus otopsi. Setelah kita pihak keluarga pertimbangan kita keberatan otopsi," jelas dia.

Baca juga: Ketua Panitia Tarik Tambang IKA Unhas Tulis Surat Terbuka: Musibah Bukan Panggung Politik

Ia juga menyebut kejaanggalan lain adalah tidak adanya izin kegiatan ke pihak kepolisian atau pemerintah setempat.

"Kalau diizinkan pasti dipantau, tapi ini mereka ini tidak dilengkapi surat izin, peralatan medis juga tidak lengkap, masa juga tidak dokumentasi," terangnya dikutip dari

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Maros, Iptu Slamet menjelaskan keluarga korban sudah ikhlas dengan meninggalnya Virendy Marjefy dan tidak membuat laporan terkait kematian korban.

"Jadi yang dilaporkan keluarganya itu bukan perihal pembunuhan atau kematian. Karena mereka mengaku sudah ikhlas menerima kematian korban dan menganggap sudah takdirnya, apalagi hasil visum luar di Rumah Sakit Grestelina itu wajar," ungkapnya dikutip dari TribunMaros.com.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tabrak Tiang Listrik, Pelajar di Makassar Tewas di Lokasi

Tabrak Tiang Listrik, Pelajar di Makassar Tewas di Lokasi

Makassar
Viral, Video Siswi SMP Dibully 3 Orang di Kebun Buton Tengah

Viral, Video Siswi SMP Dibully 3 Orang di Kebun Buton Tengah

Makassar
Banyak APK Dipasang di Area Terlarang, Bawaslu Makassar Surati Parpol

Banyak APK Dipasang di Area Terlarang, Bawaslu Makassar Surati Parpol

Makassar
Beri Kompensasi Warga Terdampak Pemadaman Listrik Bergilir, PLN Sulselrabar Siapkan Rp 39 Miliar

Beri Kompensasi Warga Terdampak Pemadaman Listrik Bergilir, PLN Sulselrabar Siapkan Rp 39 Miliar

Makassar
Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 1 Desember 2023: Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 1 Desember 2023: Siang Hujan Ringan

Makassar
Viral, 3 Buruh Ekspedisi Tertimpa Kaca saat Bongkar Muat di Pelabuhan Makassar

Viral, 3 Buruh Ekspedisi Tertimpa Kaca saat Bongkar Muat di Pelabuhan Makassar

Makassar
Dua Hari Tidak Masuk Kampus, Mahasiswi di Makassar Ditemukan Tewas Dalam Indekos

Dua Hari Tidak Masuk Kampus, Mahasiswi di Makassar Ditemukan Tewas Dalam Indekos

Makassar
Hak Politik Ricky Ham Pagawak Dicabut 5 Tahun

Hak Politik Ricky Ham Pagawak Dicabut 5 Tahun

Makassar
Divonis 13 Tahun Penjara, Ricky Ham Pagawak Tertunduk di Ruang Sidang

Divonis 13 Tahun Penjara, Ricky Ham Pagawak Tertunduk di Ruang Sidang

Makassar
Demo Pemadaman Bergilir Diwarnai Kericuhan di PLN Makassar, Warga: Kita Menderita

Demo Pemadaman Bergilir Diwarnai Kericuhan di PLN Makassar, Warga: Kita Menderita

Makassar
Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 30 November 2023: Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 30 November 2023: Siang Hujan Ringan

Makassar
Usai Pemadaman Listrik Bergilir, 3 Ruang Kelas MAN 1 Makassar Terbakar

Usai Pemadaman Listrik Bergilir, 3 Ruang Kelas MAN 1 Makassar Terbakar

Makassar
Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 29 November 2023: Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 29 November 2023: Siang Hujan Ringan

Makassar
Ada ASN dan PPS yang Diduga Ikut Jalan Sehat Ganjar-Gibran di Makassar

Ada ASN dan PPS yang Diduga Ikut Jalan Sehat Ganjar-Gibran di Makassar

Makassar
Ada Baliho Caleg dan Capres Terpasang di Lokasi yang Dilarang KPU Makassar

Ada Baliho Caleg dan Capres Terpasang di Lokasi yang Dilarang KPU Makassar

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com