Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Panitia Tarik Tambang IKA Unhas Tulis Surat Terbuka: Musibah Bukan Panggung Politik

Kompas.com, 21 Desember 2022, 15:07 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Wakil Ketua V Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanudin (IKA Unhas) Sulawesi Selatan (Sulsel) sekaligus Ketua Panitia acara tarik tambang pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI), Rahmansyah, menulis surat terbuka soal insiden yang terjadi pada acara tersebut, Rabu (21/12/2022).

Seperti yang diketahui, dalam acara lomba tarik tambang yang diikuti oleh lebih dari 5.000 peserta pada Minggu (18/12/2022), seorang perempuan bernama Masyita tewas usai kepalanya membentur pembatas jalan yang terbuat dari beton setelah kakinya tersangkut tali tambang.

Melalui surat terbukanya, Rahmansyah menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban atas insiden tersebut.

Baca juga: Satu Peserta Tewas, Ketua Panitia Tarik Tambang IKA Unhas Nyatakan Siap Bertanggung Jawab

Selain itu, dia pun meminta kepada semua pihak untuk tidak memanfaatkan kasus ini sebagai panggung politik.

Rahmansyah pun menegaskan bahwa dia siap bertanggung jawab bila dinyatakan bersalah atas peristiwa tersebut.

Dilansir dari Tribun-Timur.com, Rabu (21/12/2022), berikut ini surat terbuka yang ditulis Ketua Panitia Tarik Tambang IKA Unhas, Rahmansyah, pada Rabu (21/12/2022).

Baca juga: Polisi Akan Minta Keterangan Saksi Ahli Terkait Tragedi Lomba Tarik Tambang yang Tewaskan 1 Orang di Makassar

Bismillahirrahmanirrahim

Izinkan saya, Rahmansyah, Waka V IKA Unhas Sulsel atau koordinator tarik tambang pemecahan rekor MURI dengan panjang tambang 1.540 meter, 5000 peserta, dan lintasan 1.600 meter di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman - Jalan Ratulangi dalam rangkaian acara pelantikan pengurus wilayah IKA Unhas Sulsel, menyampaikan beberapa hal sebagai berikut:

Pencapaian rekor MURI tali terpanjang dan peserta terbanyak sudah tercatatkan pada MURI sebagai satu sejarah di awal kerja IKA Unhas Sulsel.

Fakta lain, ada korban meninggal dunia dan luka-luka sebagai bagian yang terjadi dalam suasana tarik tambang, terjadi sesaat setelah acara dinyatakan selesai.

Bahwa segala yang terjadi adalah skenario Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Saya tidak punya kekuatan melawan kuasa-Nya. Saya butuh doa dan support dari kita semua.

Atas nama pribadi dan keluarga, sebagai pengurus IKA Unhas Sulsel dan lebih khusus selaku koordinator tarik tambang, saya menyampaikan permohonan maaf yg setulus-tulusnya kepada keluarga korban, pihak Unhas, pengurus IKA, dan semua pihak yang dirugikan karena kejadian ini.

Kepada siapa pun yang memberi penguatan dan pujian, saya haturkan terima kasih dan saya akan jadikan bahan untuk tidak lupa diri. Demikian juga bagi kita semua yang cenderung menyalahkan dan bahka memaki saya dan penyelenggara, sedikit pun saya tidak terganggu dan akan menjadikannya pelajaran yang sangat berharga.

Orang tua saya mengajarkan saya 'angkana teako aggauki punna teako nicalla'. Saya akan kuat dan terus berbuat untuk IKA Unhas sekaligus memperbaiki diri dalam tindakan.

Tabe', ini musibah dan bukan panggung politik sehingga tidak elok kalau diseret dan dimanfaatkan secara politik.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bupati Luwu Timur Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Bupati Luwu Timur Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau