MAKASSAR, KOMPAS.com - Peringatan hari pendidikan nasional (Hardiknas) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), diwarnai aksi demonstrasi hingga nyaris ricuh di sejumlah ruas jalan, Kamis (2/5/2024).
Dari pantauan Kompas.com pukul 17.00 Wita, di ruas jalan pertigaan Sultan Alauddin-A P Pettarani, ratusan mahasiswa yang sebagian besar berpakaian hitam memenuhi jalan.
Mereka menyampaikan aspirasinya dengan membakar beberapa ban bekas dan memblokade ruas jalan. Akibatnya, arus lalu lintas pun menjadi lumpuh.
Baca juga: Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus
Aksi demonstrasi pun sempat memanas ketika sejumlah kelompok diduga mahasiswa yang menggunakan sepeda motor melintas sambil menggeber-geber.
Massa yang sementara melakukan orasi pun merasa tersinggung hingga terpancing lalu mengejar kelompok mahasiswa bermotor itu.
Salah satu warga, Nur, mengatakan, dua kubu mahasiswa itu nyaris terlibat adu jotos. Namun, tidak berlangsung lama lantaran beberapa mahasiswa lainnya melerai.
"Tadi baku kejar, karena geber-geber motor, sementara orasi jadi tersinggung," ungkap Nur, saat berbincang dengan Kompas.com di lokasi.
Baca juga: Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri
Baca juga: Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta
Untuk diketahui, ratusan mahasiswa dari Aliansi Pendidikan Gratis (Apatis) dan Federasi Rakyat Demokrasi Makassar (Fredom) melakukan unjuk rasa guna memperingati Hardiknas.
Koordinator Aksi Impi Puto Sambu menjelaskan bahwa mereka turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasi ihwal mahalnya biaya pendidikan saat ini.
"Kami pikir, dengan bersekolah dan menempuh pendidikan, dapat menerangkan cahaya bagi masa depan kami. Tapi sekarang kita berada di bawah tindihan biaya pendidikan yang mahal," jelas Impi Puto.
Baca juga: Biaya Kuliah di Binus Tahun Ajaran 2023/2024
Dia juga mengatakan, di era kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) pendidikan sangatlah terlihat miris dan sama sekali tidak memprioritaskan program pendidikan.
"Kami kecewa dengan pemerintah yang telah melanggar hak atas pendidikan warga negaranya. Pendidikan Indonesia harus berkualitas dan juga gratis," ucapnya.
Terpisah, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, pihaknya sedikitnya menurunkan sebanyak 1.800 personel dalam pengamanan demo hari buruh dan hari pendidikan nasional (Hardiknas).
"Kita juga akan mempertimbangkan satu sisi, tapi alhamdulilah semuanya berjalan aman. Personel 1.800, nanti kita petakan lagi melihat kondisi besok," bebernya.
Dia juga mengimbau agar para pengunjuk rasa tetap mengutamakan pola demontrasi yang tertib dan tindak merugikan masyarakat khususnya pengguna jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.