Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Pecahkan Rekor Muri, Lomba Tarik Tambang di Makassar Justru Berakhir Duka, 1 Peserta Tewas Usai Terbentur Beton

Kompas.com - 19/12/2022, 07:07 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Lomba tarik tambang di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang sedianya disiapkan untuk memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri), justru berakhir duka.

Terdapat satu orang tewas dan belasan lainnya terluka dalam kegiatan yang diadakan pada Minggu (18/12/2022) pagi di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman.

Peserta tarik tambang, Masita, meninggal dunia usai mengalami insiden. Kepala Ketua RT 001 RW 007, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Makassar, itu terluka parah usai terbentur beton pembatas jalan.

Selain mengakibatkan satu orang tewas, insiden lomba tarik tambang di Makassar ini juga mengakibatkan 11 peserta terluka.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ujung Pandang Kompol Syarifuddin mengatakan, para korban yang terluka dirawat di Rumah Sakit (RS) Pelamonia, RS Labuang Baji, RS Bhayangkara, dan RS Siloam.

"Dari 11 orang luka, 8 orang sudah dipulangkan ke rumah masing-masing," ujarnya, Minggu.

Baca juga: Seorang Peserta Lomba Tarik Tambang IKA UNHAS Makassar Tewas, Kepalanya Terbentur Pembatas Jalan

Hendak pecahkan rekor Muri

Lomba tarik tambang ini digelar oleh Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Sulsel.

Acara ini direncanakan bakal memecahkan rekor Muri karena melibatkan 5.000 orang, yang merupakan gabungan dari alumni UNHAS dan warga Kota Makassar.

Mereka dibagi menjadi dua tim, yaitu Tim A dan Tim B. Tiap tim terdiri lebih dari 2.500 orang.

Dalam acara ini, tali untuk lomba tarik tambang terbentang sepanjang 1.540 meter.

Ketua Panitia Tarik Tambang IKA Unhas Sulsel Rahmansyah menuturkan, peristiwa ini di luar prediksi panitia.

Baca juga: Lomba Tarik Tambang IKA Unhas yang Sebabkan 1 Orang Tewas Ternyata Belum Kantongi Izin Polisi

Menurut Rahmansyah, panitia sudah mengantisipasi dan mempersiapkan agar lomba tarik tambang berjalan dengan baik. Ia menerangkan, para peserta sudah diingatkan untuk tidak langsung memegang tali.

"Di saat menjelang kejadian, kami sudah informasikan berulang-ulang secara berantai untuk tidak dulu memegang tali, mungkin saja yang mengalami kecelakaan, baik yang meninggal dunia maupun yang luka-luka itu dalam posisi tidak siap," ucapnya, Minggu.

Atas kejadian ini, sosok yang juga menjabat Wakil Ketua Pengurus Wilayah IKA Unhas Sulsel ini menyampaikan permintaan maaf dan belasungkawa.

"Panitia turut berbelasungkawa mendalam dan meminta maaf atas insiden tewasnya satu peserta kegiatan. Mudah-mudahan korban yang meninggal dilapangkan jalannya dan kepergiannya menjadi kepergian yang husnul khatimah," ungkapnya.

Baca juga: Korban Tewas dalam Tarik Tambang IKA Unhas adalah Ketua RT

Halaman:


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir

Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir

Makassar
Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Balita dan Baduta di Majene Sulbar, Kadin DPPKB Diperiksa

Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Balita dan Baduta di Majene Sulbar, Kadin DPPKB Diperiksa

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Penjelasan Dinkes Sulbar soal Keracunan Massal di Majene, 42 Balita Dilarikan ke Puskesmas

Penjelasan Dinkes Sulbar soal Keracunan Massal di Majene, 42 Balita Dilarikan ke Puskesmas

Makassar
Tergiur Uang Cepat, Nelayan di Baubau Nekat Jadi Pengedar Sabu

Tergiur Uang Cepat, Nelayan di Baubau Nekat Jadi Pengedar Sabu

Makassar
42 Balita hingga Orang Dewasa Dirawat di Puskesmas Pamboang Majene, Diduga Keracunan Bubur

42 Balita hingga Orang Dewasa Dirawat di Puskesmas Pamboang Majene, Diduga Keracunan Bubur

Makassar
Anggota TNI AL Tembak Warga di Makassar, Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Berat

Anggota TNI AL Tembak Warga di Makassar, Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Berat

Makassar
Demo Hardiknas di Makassar Ricuh, Dua Mahasiswa Masih Ditahan karena Narkoba dan Senjata Tajam

Demo Hardiknas di Makassar Ricuh, Dua Mahasiswa Masih Ditahan karena Narkoba dan Senjata Tajam

Makassar
Desa Terisolasi, Lansia Korban Longsor Luwu Ditandu dan Diterbangkan dengan Helikopter ke Belopa

Desa Terisolasi, Lansia Korban Longsor Luwu Ditandu dan Diterbangkan dengan Helikopter ke Belopa

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Oknum TNI AL Diduga Tembak Warga Sipil, Danlantamal VI: Proses Hukum Terus Berjalan

Oknum TNI AL Diduga Tembak Warga Sipil, Danlantamal VI: Proses Hukum Terus Berjalan

Makassar
Kronologi Oknum TNI AL di Makassar Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Kronologi Oknum TNI AL di Makassar Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Makassar
Oknum TNI AL di Makassar Diduga Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Oknum TNI AL di Makassar Diduga Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Makassar
Alasan Jaksa Putuskan Kasasi Setelah Kades Terdakwa Pencabulan di Mamuju Divonis Bebas

Alasan Jaksa Putuskan Kasasi Setelah Kades Terdakwa Pencabulan di Mamuju Divonis Bebas

Makassar
Soal Kades Divonis Bebas Atas Kasus Pemerkosaan, Satgas PPA Sulbar Minta Kementrian PPPA Dilibatkan

Soal Kades Divonis Bebas Atas Kasus Pemerkosaan, Satgas PPA Sulbar Minta Kementrian PPPA Dilibatkan

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com