Salin Artikel

Hendak Pecahkan Rekor Muri, Lomba Tarik Tambang di Makassar Justru Berakhir Duka, 1 Peserta Tewas Usai Terbentur Beton

KOMPAS.com - Lomba tarik tambang di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang sedianya disiapkan untuk memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri), justru berakhir duka.

Terdapat satu orang tewas dan belasan lainnya terluka dalam kegiatan yang diadakan pada Minggu (18/12/2022) pagi di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman.

Peserta tarik tambang, Masita, meninggal dunia usai mengalami insiden. Kepala Ketua RT 001 RW 007, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Makassar, itu terluka parah usai terbentur beton pembatas jalan.

Selain mengakibatkan satu orang tewas, insiden lomba tarik tambang di Makassar ini juga mengakibatkan 11 peserta terluka.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Ujung Pandang Kompol Syarifuddin mengatakan, para korban yang terluka dirawat di Rumah Sakit (RS) Pelamonia, RS Labuang Baji, RS Bhayangkara, dan RS Siloam.

"Dari 11 orang luka, 8 orang sudah dipulangkan ke rumah masing-masing," ujarnya, Minggu.

Lomba tarik tambang ini digelar oleh Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Sulsel.

Acara ini direncanakan bakal memecahkan rekor Muri karena melibatkan 5.000 orang, yang merupakan gabungan dari alumni UNHAS dan warga Kota Makassar.

Mereka dibagi menjadi dua tim, yaitu Tim A dan Tim B. Tiap tim terdiri lebih dari 2.500 orang.

Dalam acara ini, tali untuk lomba tarik tambang terbentang sepanjang 1.540 meter.

Ketua Panitia Tarik Tambang IKA Unhas Sulsel Rahmansyah menuturkan, peristiwa ini di luar prediksi panitia.

Menurut Rahmansyah, panitia sudah mengantisipasi dan mempersiapkan agar lomba tarik tambang berjalan dengan baik. Ia menerangkan, para peserta sudah diingatkan untuk tidak langsung memegang tali.

"Di saat menjelang kejadian, kami sudah informasikan berulang-ulang secara berantai untuk tidak dulu memegang tali, mungkin saja yang mengalami kecelakaan, baik yang meninggal dunia maupun yang luka-luka itu dalam posisi tidak siap," ucapnya, Minggu.

Atas kejadian ini, sosok yang juga menjabat Wakil Ketua Pengurus Wilayah IKA Unhas Sulsel ini menyampaikan permintaan maaf dan belasungkawa.

"Panitia turut berbelasungkawa mendalam dan meminta maaf atas insiden tewasnya satu peserta kegiatan. Mudah-mudahan korban yang meninggal dilapangkan jalannya dan kepergiannya menjadi kepergian yang husnul khatimah," ungkapnya.

Salah satu peserta lomba tarik tambang, Muh Fahmi Erwin, menceritakan detik-detik terjadinya insiden tersebut. Pagi itu, para peserta sudah bersiap di sekitar tali tambang yang membentang di Jalan Jenderal Sudirman.

Di saat peserta menunggu aba-aba untuk memulai perlombaan, tiba-tiba tali tertarik dengan kencang.

"Tiba-tiba tali tambang yang tadinya membentang itu tertarik keras sampai putus," tuturnya, Minggu.

Akibatnya, korban jiwa dalam insiden ini, Masita, terpental, lalu kepalanya terbentur.

"Kemudian korban terpental ke belakang dan kepalanya membentur beton pembatas jalan. Setelah terbentur, dia masih tertarik sampai ke aspal," jelasnya.

Warga yang tinggal di wilayah RT yang dipimpin Masita tersebut menambahkan, dirinya turut menjadi korban walau hanya mengalami luka ringan setelah tali tambang tersebut sempat melilit kakinya.

"Sempat kaki saya terseret tali tambang itu, tapi saya masih bisa mengendalikan diri sehingga hanya kaki saya yang luka," terangnya.

Sementara itu, salah satu panitia dari IKA Unhas Sulsel, Mursalin, menyebutkan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam perisitiwa ini.

"Dia main selfie ibu-ibu ini, pegang-pegang tali sambil selfie jadi seakan-akan dia pegangan tali begitu. Tiba-tiba tertarik. Jadi tidak ada unsur kesengajaan," paparnya, Minggu, dikutip dari Tribun Timur.

"Sementara selfie, tarik orang tali langsung jatuh. Terseret tali," imbuhnya.

Ia pun membantah tali tambang yang digunakan peserta putus.

"Nda ada tali putus. Tali besar mana bisa putus. Nda ada (terlilit di leher). Masa bisa terlilit orang banyak. Saya pegang toa di situ mengimbau warga tidak di sebelah kanan," sebutnya.

"Saya siap bersaksi. Saya di TKP. Di ujung sana ada Kecamatan Manggala, Kecamatan Rappocini. Di ujung tali Kecamatan Manggala saya atur baru menyusul Kecamatan Rappocini. Begitu, saya stand by di sana," sambungnya.

Terkait insiden dalam lomba tarik tambang di Makassar, Kapolsek Ujung Pandang Kompol Syarifuddin mengungkapkan bahwa tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (INAFIS) Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menyelidiki peristiwa tersebut.

"Sementara kita masih mengumpulkan bahan siapa yang bisa dimintai keterangan," bebernya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Editor: Dita Angga Rusiana, Pythag Kurniati)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kronologi Insiden Tarik Tambang, Panitia IKA Unhas: Korban Sedang Selfie saat Tali Digulung

https://makassar.kompas.com/read/2022/12/19/070700278/hendak-pecahkan-rekor-muri-lomba-tarik-tambang-di-makassar-justru-berakhir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke