Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Dugaan Penipuan Travel Haji di Barru Sulsel, Pemilik Agen akan Diperiksa

Kompas.com - 01/07/2024, 15:25 WIB
Suddin Syamsuddin,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BARRU, KOMPAS.com - Kasus dugaan penipuan perjalanan haji oleh Travel Al Hijrah Nurul Jannah Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, terus berlanjut.

Hingga Senin (1/7/2024), 42 jemaah haji yang merasa tertipu datang ke Mapolres Barru untuk melaporkan dugaan penipuan karena hanya mengantongi visa ziarah saat berhaji. Mereka mengaku harus kucing-kucingan dengan polisi di Arab Saudi.

Sejumlah jamaah datang ke Mapolres Barru untuk membuat laporan. Polisi pun telah memeriksa 10 saksi hingga saat ini.

Berkaitan dengan hal ini, pengelola travel menegaskan bahwa laporan tersebut adalah fitnah.

Baca juga: Polda Sulsel Tunggu Laporan Resmi Korban Visa Haji Ilegal

"Laporan dugaan penipuan travel Al Hijrah Nurul Jannah telah dilaporkan oleh 42 jamaah perwakilan yang merasa dirugikan," terang kasat reskrim polres, Barru, AKP Salehuddin, Senin (01/07/2024).

Salehuddin mengatakan, jamaah haji yang merasa ditipu atas travel Al Hijrah Nurul Jannah, membeberkan kerugian yang dialami saat melaksanakan ibadah haji di Madina dan Mekkah.

"Pelapor merasa dirugikan saat melaksanakan ibadah haji. Saat tiba di Indonesia, mereka langsung melaporkan kejadian yang mereka alami. Kita telah memeriksa 10 saksi atas laporan itu," ungkap Salehuddin.

Polisi bakal memintai keterangan 42 jamaah travel Al Hijrah Nurul Jannah. Polisi juga berencana memeriksa pengelola dalam waktu dekat.

Baca juga: Penyebab dan Identitas Dua Jemaah Haji Asal Yogyakarta yang Meninggal di Tanah Suci

Sebelumnya, Syamsinar yang menjadi salah satu jemaah haji agen travel tersebut mengatakan, perjalanannya ke Tanah Suci sejak berada di bandara hingga di Madina dan kota Suci Mekkah.

Syamsinar mengaku, dia dan jemaah lain seperti buronan saat melihat petugas kepolisian.

"Saat di Madinah mau ke Mekah, kami baru tersadar saat polisi memeriksa dokumen kami. Petugas di sana bilang yang kami bawa tidak untuk berhaji, namun hanya untuk ziarah. Bencana tiba saat di Mekkah, kita kucing-kucingan jika ada polisi," terang Syamsinar.

Dia mengatakan, kartu identitas yang dikalungkan saat berada di Tanah Suci pun identitas orang lain.

"Kami lunasi Rp 200 juta untuk haji plus di travel itu. Kami niatnya berhaji secara legal, namun nyatanya kita beribadah dengan tidak tenang," tambah Syamsinar. Sepulang haji, sejumlah jemaah melaporkan kejadian itu di Mapolres Barru, Sulawesi Selatan.

Baca juga: Sejumlah Jemaah Haji Sulsel Merasa Ditipu Travel, Berhaji Mengantongi Visa Ziarah

Terpisah, pengelola travel Al Hijrah Nurul Jannah, Heriah Aswan, melalui sambungan telepon, mengatakan laporan itu adalah fitnah untuk usaha yang dikelolanya.

"Semua tuduhan atas travel saya tidak benar. Saya sendiri dan suami mendampingi jamaah. Persoalan mereka diuber oleh polisi setempat saat berhaji itu tidak benar. Buktinya semua syarat haji dilakukan jamaah kami tanpa ada yang ditangkap oleh Polisi setempat. " Terang Heriah Aswan.

Heriah justru merasa perjalanan ke Tanah Suci yang dilakukan dengan travelnya berjalan lancar. Tidak ada hambatan, termasuk tudingan gangguan dari petugas kepolisian setempat karena perosalan dokumen.

"Berhaji itu adalah acaranya Allah, kota dari travel Al Hijrah Nurul Jannah, tidak akan melakukan hal seperti yang dituduhkan pelapor. Tuduhan itu bisa mencemarkan nama baik travel kami yang selama ini sudah dipercaya masyarakat," Aku Heriah Aswan.

Heriah juga mengatakan, pihaknya akan menuntut balik pelapor karena dirinya dirugikan atas laporan yang dianggapnya tidak benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihantam Longsor dan Banjir, Jalanan di Kota Gorontalo Kembali Normal

Usai Dihantam Longsor dan Banjir, Jalanan di Kota Gorontalo Kembali Normal

Makassar
Tanggul Sungai Lamasi Luwu Jebol, Kades: 6 titik Terancam Menyusul

Tanggul Sungai Lamasi Luwu Jebol, Kades: 6 titik Terancam Menyusul

Makassar
Tanggul Sungai Lamasi Luwu Jebol, Puluhan Rumah Terendam

Tanggul Sungai Lamasi Luwu Jebol, Puluhan Rumah Terendam

Makassar
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar

Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Pamukkulu di Kabupaten Takalar

Makassar
Tiga Pemuda di Sulsel Ditangkap Terkait Judi 'Online', Ada yang Jadi Bandar 'Chip'

Tiga Pemuda di Sulsel Ditangkap Terkait Judi "Online", Ada yang Jadi Bandar "Chip"

Makassar
Patahuddin-Muh Dhevy Bijak Pawindu Nyatakan Berpasangan pada Pilkada Luwu

Patahuddin-Muh Dhevy Bijak Pawindu Nyatakan Berpasangan pada Pilkada Luwu

Makassar
180 Situs Judi 'Online' Kerap Diakses Masyarakat Sulsel, Server dari Luar Negeri

180 Situs Judi "Online" Kerap Diakses Masyarakat Sulsel, Server dari Luar Negeri

Makassar
Rumah Mewah di Makassar Terbakar, Satu Tewas, Dua Luka-luka

Rumah Mewah di Makassar Terbakar, Satu Tewas, Dua Luka-luka

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Diduga Korupsi Pembangunan Gedung SSCH, Kejari Makassar Tetapkan 2 Tersangka

Diduga Korupsi Pembangunan Gedung SSCH, Kejari Makassar Tetapkan 2 Tersangka

Makassar
Hari Ini, Kemenag Sulsel Panggil Pihak Travel Haji yang Bawa 42 Jemaah Asal Barru

Hari Ini, Kemenag Sulsel Panggil Pihak Travel Haji yang Bawa 42 Jemaah Asal Barru

Makassar
Kasus Kekerasan Seksual Dipicu Media Sosial di Kabupaten Gorontalo Tinggi

Kasus Kekerasan Seksual Dipicu Media Sosial di Kabupaten Gorontalo Tinggi

Makassar
Buruh Harian di Makassar Dilumpuhkan Usai Kembali Jadi Jambret Sadis, Terdesak Ekonomi dan Beli Narkoba

Buruh Harian di Makassar Dilumpuhkan Usai Kembali Jadi Jambret Sadis, Terdesak Ekonomi dan Beli Narkoba

Makassar
Hilang Enam Hari, IRT di Bone Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai

Hilang Enam Hari, IRT di Bone Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai

Makassar
Saat Sandal Jadi Petunjuk Suami Temukan Istri yang Dimangsa Piton...

Saat Sandal Jadi Petunjuk Suami Temukan Istri yang Dimangsa Piton...

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com