MAKASSAR,KOMPAS.com - Caleg DPR RI Dapil 1 Sulsel dari Partai Demokrat, Syarifuddin Daeng Punna alias Sadap menjalani sidang perdana dugaan kasus politik uang atau money politic.
Sidang digelar di ruang sidang Bagir Manan Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Senin (25/3/2024).
Pantuan di lokasi sidang di mulai Pukul 13.50 Wita. Sebanyak tiga saksi dihadirkan dalam sidang tersebut. Dua pedagang dan satu pelapor.
Baca juga: Sadap, Caleg yang Diduga Bagi-bagi Uang Akhirnya Penuhi Panggilan Bawaslu Makassar
Sadap hadir dengan mengenakan setelan biru-biru. Sementara sidang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Angleky Handajani.
Mereka adalah Yanti alias Mace (Penjual Jus), Burhan (pelapor) dan Sunarti (penjualan aksesoris). Namun Sunarti hanya hadir secara online karena sakit cacar.
Dalam sidang ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) juga memperlihatkan video Sadap saat bagi-bagi uang di Anjungan Pantai Losari (Panlos) Makassar.
Burhan dalam keterangannya sebagai saksi melaporkan Sadap ke Bawaslu Sulsel setelah mendapatkan kiriman rekaman video Sadap bagi-bagi uang di Panlos.
Dia mengatakan menerima video itu, Minggu (4/2/2023) namun baru melaporkan ke Bawaslu Sulsel pada Senin (5/2/2024).
"Saya mendapatkan beberapa kiriman video di WhatsApp (WA) dalam video ada Sadap bagi-bagi uang sebanyak 2 dos pecahan Rp 50 ribu," kata Burhan dalam sidang.
Dia mengaku melaporkan Sadap ke Bawaslu Sulsel karena merupakan salah satu anggota lembaga pemantau pemilu yakni dari LSM Perak Sulsel.
"Saya dapat video dari WA kebetulan saya dari Lembaga Pemantau Pemilu (LSM Perak Sulsel)," ujarnya.
Sementara Yanti alias Mace mengaku menerima uang dari Sadap sebesar Rp 50.000 setelah mendapatkan informasi dari seorang anak kecil bahwa ada caleg yang datang bagi-bagi uang.
"Ada yang info kalau caleg di bundaran "Mandar" tapi saya belum ke situ karena masih layani pembeli, setelah itu saya ke sana ternyata benar Sadap," ujarnya.
Setelah diberi uang, Mace mengatakan saat itu Sadap tidak mengajak atau memintanya untuk dipilih saat hari pencoblosan.
"Jangan pilih karena uang saya, tidak usah pilih saya karen uang," tutur Mace menirukan perkataan Sadap saat bagi-bagi uang di Panlos.