LUWU, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengunjungi Posko Induk Tanggap Darurat Bencana Alam Sulawesi Selatan di Belopa, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (07/5/2024) siang.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, belasan desa terisolasi akibat longsor yang memutus akses jalan serta banjir yang memutus jembatan.
Karena itu, pihak BNPB terlebih dahulu akan memperbaiki jembatan agar akses warga segera kembali lancar.
Baca juga: Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir
“Ada 16 desa yang sampai saat ini masih terputus komunikasi dengan wilayah lainnya karena ketiga jembatan putus. Itu yang menjadi pokok perhatian kami Pemda Luwu, Pemda Sulsel, TNI, Polri, relawan dan BNPB, agar memastikan masyarakat yang ada di 16 desa masih terisolir tidak mengalami kekurangan logistik ataupun kebutuhan lainya,” kata Suharyanto dalam konferensi pers di media center, posko utama tanggap darurat bencana longsor dan banjir, di Belopa, Selasa (7/5/2024).
“Untuk jembatan yang putus, perhari ini dari PUPR sudah mengirimkan (material) jembatan dan dalam waktu tidak terlalu lama mudah-mudahan bisa segra dipasang, sehingga bisa normal kembali untuk jalur transportasi tersebut,” tambah Suharyanto.
Suharyanto mengatakan, angkutan udara sudah dikerahkan 1 unit dari Polri, TNI AU sementara 1 unit dan TNI AD akan ditambah 1 unit, BNP juga menyiapkan atau menyiagakan 1 unit Helikopter dan 1 pesawat Caravan.
“Dengan penyiapan transportasi udara tersebut sampai saat ini logistik masyarakat terdampak yang 16 desa terputus sementara bisa tertangani, setiap hari kalau cuaca cerah pagi sampai siang hari kita kirimkan logistik lewat udara,” ucap Suharyanto.
Baca juga: Hari Keempat Banjir Luwu, Tim SAR Masih Cari Satu Korban Hilang dan Evakuasi 8 Warga
Menurut Suharyanto, pihak BNPB menyerahkan bantuan operasional sebanyak Rp 500 juta kepada Pemda Luwu dan bantuan makanan siap saji, sembako, matras, selimut, genset dan sebagainya.
“Ini tanggap darurat terus akan dilakukan karena Bupati Luwu sudah menetapkan satu bulan tanggap darurat dan selama 1 bulan ini kami pastikan kebutuhan masyarakat, sarana dan prasarana segera kembali setelah itu tahap rehabilitasi rekonstruksi berjalan secara paralel pendataan bangunan, infrastruktur, fasilitas umum, fasilitas sosial yang terdampak banjir dan longsor ini sedang didata dan nanti segera kita perbaiki sesuai dengan tufoksinya masing-masing,” ujar Suharyanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.