MAKASSAR, KOMPAS.com - Rahmat (40), kakak FR alias Rais (19) korban yang tewas ditembak oknum TNI AL membantah jika terjadi tawuran antar warga sebelum adiknya tertembak di kepala.
Dia mengatakan, insiden itu bermula ketika ada dua pencuri ponsel masuk di kampungnya di Paccelang Jalan Galangan Kapal, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, pada Minggu (5/5/2024) dini hari.
Setelah dikejar, terduga pencuri itu lari ke Jalan Butta-Butta Caddi, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, dengan melintasi Jalan Tol Ir Sutami.
"Dua pencuri diburu, ada yang masuk tol ada yang lewat samping tembok tol. Awalnya itu karena ada pencuri terus dikejar dan lari ke sebelah (Jalan Butta-Butta Caddi) tapi saya tidak menyebrang di (jalan) tol cuma di sini saja," kata Rahmat, saat ditemui di Jalan Galangan Kapal, Selasa (7/6/2024).
Baca juga: Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru
Pantauan di lokasi, Jalan Tol Ir Sutami menjadi pembatas antara warga Jalan Butta-Butta Caddi, lokasi tempat tinggal Koptu SB dan warga Jalan Galangan Kapal, tempat tinggal kedua korban FR alis Rais dan Alli.
Jaraknya hanya sekitar 50 meter. Kedua wilayah itu juga dibatasi dengan tembok pagar beton yang tingginya sekitar 1 meter.
Lokasi Koptu SB menembak juga telah dipasangi garis polisi militer TNI AL.
"Tidak ada tawuran, kalau masalah melempar duluan saya tidak tahu, tapi saya melihat ada yang melempar batu dari sebelah tapi tidak dibalas lemparannya. Jadi, lemparan batu dulu beberapa kali baru tembakan," tutur dia.
"Mungkin pencurinya berteriak sehingga warga di sana keluar dikira diserang, saya khawatirkan yang pencuri itu provokatori warga di sebelah. Katanya juga ada yang bawa parang ke sana, tidak ada yang bawa parang," kata dia.
Ia mengatakan, yang terkena tembakan lebih dulu adalah Alli karena dia yang mengejar terduga pelaku hingga masuk ke jalan tol.
"Alli pertama ditembak karena masuk ke tol kejar pencuri. Mungkin sekitar 1 jam kemudian baru adikku (Rais) lagi tembak," ujar dia.
Usai terluka terkena tertembakan, Alli kemudian pulang. Tetangganya yang mendengar Alli tertembak pun geger, karena penasaran sehingga mereka mencari penembak Alli dengan mengintip ditembok pembatas tol.
Baca juga: TNI AL Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 15 Miliar ke Singapura
Namun, saat korban mengintip, korban bawa senter untuk lihat siapa yang menembak, ternyata pas mengintip di tembok pembatas tol, langsung ditembak dan terkapar di lokasi dengan luka di kepala.
Saat mengintip, Rahmat mengaku melihat senapan muncul di atas tembok. Pada saat muncul kepala Rais, diduga langsung ditembak oleh Koptu SB.