Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sigajang Laleng Lipa, Tradisi Pertarungan dalam Sarung Khas Masyarakat Bugis

Kompas.com - 16/01/2024, 21:33 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Salah satu tradisi khas masyarakat suku Bugis di Sulawesi Selatan dikenal dengan sebutan Sigajang Laleng Lipa.

Tradisi Sigajang Laleng Lipa atau Sitobo Lalang Lipa ini disebut sebagai tradisi yang mengerikan karena jika dilakukan maka bisa merenggut nyawa pelakunya.

Baca juga: Mengenal Bissu dalam Budaya Bugis: Definisi, Sejarah, dan Gender

Walau begitu, tradisi baku tikam ini rupanya sangat terkait dengan cara suku Bugis dalam mempertahankan dan menjaga harga diri.

Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kota Makassar, Sigajang Laleng Lipa dilakukan dengan cara berduel dalam satu sarung dengan menggunakan senjata berupa badik.

Baca juga: Lipa Sabbe, Sarung Sutera Khas Bugis dan Filosofi Motifnya

Dalam bahasa setempat Sigajang Laleng Lipa memang memiliki arti saling tikam dalam satu sarung.

Tidak heran jika tradisi ini terbilang ekstrem karena kedua pelaku akan menggunakan nyawa sebagai taruhannya.

Baca juga: 5 Tradisi Unik Suku Bugis, dari Mappalette Bola hingga Sigajang Laleng Lipa

Sebenarnya, tradisi Sigajang Laleng Lipa menjadi sebuah cara masyarakat suku Bugis untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan harga diri.

Tradisi ini menjadi jalan terakhir untuk menyelesaikan suatu perkara, terutama jika harga diri telah terenggut.

Sesuai adat istiadat suku Bugis yang menjunjung tinggi budaya siri’ (harga diri), tradisi ini berkaitan dengan petuah Bugis berbunyi “ade’ ri popuang, siri’ ri atuoang” yang berarti “adat dipertuhan, harga diri dipertuan”.

Hingga kemudian, Sigajang Laleng Lipa dilakukan untuk menentukan kebenaran atau menyelesaikan masalah bagi kedua pihak yang yang bersengketa.

Tradisi duel dengan menggunakan badik ini juga berkaitan dengan anggapan yaitu apabila badik telah keluar dari sarungnya maka pantang terselip di pinggang sebelum terhujam di tubuh lawan.

Dilansir dari laman Kemendikbud, menilik dari sejarahnya, sebenarnya dahulu Sigajang Laleng Lipa dilakukan bukan sekadar untuk membuktikan kejantanan si pemenang atau sebagai lambang kekuatan, tetapi juga menjadi sebuah seni.

Awalnya Sigajang Laleng Lipa hanya berupa permainan rakyat, meskipun akhirnya berakhir dengan kematian.

Seiring waktu, ada juga arung (bangsawan) yang juga menjadi passigajang. Akhirnya banyak juga arung yang mate sigajang.

Bukan hanya itu, Sigajang Laleng Lipa juga sebagai salah satu media menentukan kebenaran bagi mereka yang bersengketa.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Makassar
Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Makassar
Korban Longsor Desa Buntu Sarek Latimojong Luwu Pilih Jalan Kaki untuk Mengungsi

Korban Longsor Desa Buntu Sarek Latimojong Luwu Pilih Jalan Kaki untuk Mengungsi

Makassar
Dinyatakan Sembuh, 40 Balita yang Keracunan Bubur di Majene Dipulangkan

Dinyatakan Sembuh, 40 Balita yang Keracunan Bubur di Majene Dipulangkan

Makassar
Cerita Warga, Detik-detik Remaja di Makassar Tewas Ditembak Oknum TNI AL

Cerita Warga, Detik-detik Remaja di Makassar Tewas Ditembak Oknum TNI AL

Makassar
Begini Sosok Anggota TNI AL yang Tembak 2 Remaja di Mata Tetangga

Begini Sosok Anggota TNI AL yang Tembak 2 Remaja di Mata Tetangga

Makassar
Gempa M 4,5 Guncang Gorontalo, Akibat Deformasi Batuan Lempeng Laut Sulawesi

Gempa M 4,5 Guncang Gorontalo, Akibat Deformasi Batuan Lempeng Laut Sulawesi

Makassar
Eks Kepala Desa di Mamuju Ditangkap Usai Korupsi Dana Desa

Eks Kepala Desa di Mamuju Ditangkap Usai Korupsi Dana Desa

Makassar
Update Kasus Keracunan Massal Balita di Majene, Ini Hasil Lab BPOM

Update Kasus Keracunan Massal Balita di Majene, Ini Hasil Lab BPOM

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Olly Dondokambey Beri Sinyal Wagub Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut 2024

Olly Dondokambey Beri Sinyal Wagub Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut 2024

Makassar
Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Makassar
Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Makassar
Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com