KOMPAS.com - Suku Bugis memang memiliki hasil budaya yang menarik, termasuk kain tradisional berupa sarung yang disebut Lipa Sabbe.
Keberadaan Lipa Sabbe dapat ditemukan di Sulawesi Selatan yaitu di daerah Bone, Wajo, dan Soppeng. Sementarapusat pembuatan Lipa Sabbe ada di Desa Opo, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone.
Baca juga: Barongko, Kue Tradisional Bugis Makassar yang Penuh Filosofi
Sejarah Lipa Sabbe tak lepas dari kepercayaan Suku Bugis yakni keterampilan menenun yang telah ada sejak zaman nenek moyang.
Keterampilan ini konon ini diilhami oleh sehelai sarung yang ditinggalkan oleh para dewa di pinggir Danau Tempe.
Baca juga: 5 Tradisi Unik Suku Bugis, dari Mappalette Bola hingga Sigajang Laleng Lipa
Jika ditelaah dari asal katanya maka dalam bahasa Bugis Lipa Sabbe berarti sarung sutera.
Lipa Sabbe adalah kain sarung tenun berbahan benang sutera yang memiliki corak khas dan biasa digunakan sebagai pelengkap pakaian tradisional Suku Bugis.
Baca juga: Mengetahui Asal Suku Bugis, Pelaut Handal dari Sulawesi Selatan
Biasanya kain sarung ini digunakan sebagai bawahan, baik untuk kaum pria maupun wanita.
Bagi kaum pria cara pemakaian Lipa Sabbe dalam istilah Bugis disebut dengan ma’bida, dimana sarung dikenakan kemudian pada bagian pinggang dililitkan ujungnya kemudian diikat (dirippung).
Kemudian dikenakan juga talibennang berupa ikat pinggang atau sabuk, yang bisanya dijadikan tempat menyelipkan keris.
Sementara bagi kaum wanita pemakaian Lipa Sabbe dipasngkan dengan Baju Bodo.
Pemakaian Lipa Sabbe untuk wanita adalah dengan mengikat bagian atas sesuai ukuran pinggang dan selebihnya dibiarkan terurai.
Bagian sarung yang terurai akan diletakkan di atas lengan kiri sambil dirapatkan di pinggang (dikikking) supaya tidak jatuh.
Selain cara pemakaian, motif dari Lipa Sabbe juga tidak kalah penting untuk diperhatikan.
Pada masa lalu motif Lipa Sabbe tidak boleh sembarang dikenakan karena memiliki arti tersendiri.
Namun seiring perkembangan zaman, Lipa Sabbe memiliki banyak corak yang pemakaiannya tidak lagi terikat dengan artinya namun dengan waktu dan kondisi pemakaiannya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.