Editor
Sebelumnya saya Tina mau minta maaf karena tidak mampu jalani hidup lagi. Pertama saya minta maaf kepada orangtuaku karena tidak mampuka bahagiakanki.
Kedua kepada keluarga dari temanku Lia yang selalu perdulika dan kasihka bantuan.
Terima kasih sudah kita besarkanka sampai besar begini ka tapi tidak bisaka lanjutkan hidup karena terlalu banyak beban tanggung dan tidak bisaka bebaniki ma'.
Cukup sampai di sinimi saya susahiki sama bapak.
Tidak adami lagi anakta yang selalu susaiki. Sehat selaluki sama bapak, ingat-ingatki istirahat, janganki paksa dirita selalu untuk cari uang.
Minta maafka ma' sama bapak.
Baca juga: Pemilik 176 Ribu Batang Rokok Ilegal di Makassar Divonis 1 Tahun 4 Bulan Penjara
Selain itu juga ditemukan surat yang ditulis oleh Idil akbar Yahya untuk orangtuanya.
Isinya menyampaikan permintaan maaf dan pesan perpisahan kepada kedua orang tua tercinta.
Berikut isi surat yang ditinggalkan Idil Akbar Yahya di tempat kejadian perkara:
"Dunia ini sangat kejam dibandingkan neraka. Hati-hati sama orang, 100 persen tidak ada bisa dipercaya.
Makasih pak sama ma ini keputusan terakhirku. Cepat sekali maka kasi malu-maluki, tidak berguna ja ka.
Tidak ada-mi itu kasih susah-ki, kasih malu-malu-ki. Tetap-ki baik sama orang. Kutunggu-ki di sana pak sama mama.
Tanya keluarganya Kak Eko, terima kasih baik sekali selama ini walaupun bikin maluka di kosnya. Barusan dapat orang baik kayak keluarganya.
Ambil-mi ki pak rawatki. Ajari-ma ki Ilham naik mobil. Ilham-pi antar-ki. Jangan-ki sering marahi Ilham.
Ambil-ma ka saya, kubur di Jeneponto. Dekat-ji Somba supaya bisa ke Jeneponto terus. Jangan-mi besar-besarkan berita ini. Kemauanku-ji semua.