"Sebenarnya lebih kepada bagaimana kita sama-sama menjaga aja. bagaimana sama-sama kita menjaga pada saat itu benar-benar dari pihak-pihak yang lain ada penagihan. Nggak ada tenggak waktu pengembalian karena saya pikir itu bisa terjadi apabila ada pembayaran pada saat itu dari pihak sponsor PSM atau tiket," ucapnya.
Shesie Erisoya mengungkapkan geram lantaran komunikasi pihak manajemen PSM Makassar seakan-akan tidak ada itikad baik.
"Lebih kepada berkomunikasi dulu sebelum memakai, ini akan ada pemakaian di dana ini, dana ini, dana ini. Penggunaan atas kepercayaan," tandasnya.
Sementara, manajemen PSM melalui kuasa hukumnya Yusuf Gunco angkat bicara soal utang Rp 5,6 miliar. Manajemen PSM sendiri telah menyepakati bahwa uang sisa utang PSM Makassar hanya berjumlah Rp 2,1 miliar dari wanita Shesie Erisoya.
Sementara sisanya Rp 3,5 miliar itu yang masih perlu dibuktikan terkait sirkulasinya. Kata Yusuf kasus ini sudah bergulir sejak 2016 pasca Shesie Erisoya sudah tidak lagi menjadi sekertaris pribadi Munafri Arifuddin alias Appi.
"PSM ini tidak menutup diri, terbukti dari Rp 14 miliar sekian itu kita sudah selesaikan sehingga menjadi Rp2,1 miliar. Yang jadi polemik ini Rp 3,5 miliar. Saya akan ketemu pengacaranya untuk menghitung ulang yang Rp 3,5 miliar itu," ucapnya.
Baca juga: Diduga Mabuk, Mantan Pemain PSM Makassar Tikam Sekuriti Rumah Karaoke, Menolak Saat Dibawa Polisi
Kata Yusuf, jika nanti dalam penghitungan pihak Shesie Erisoya dapat menunjukan bukti yang cukup perihal Rp 3,5 miliar itu maka manajemen PSM akan siap bayar.
"Kalau memang ada bukti ya kita akan selesaikan, itu pun kalau sinkron dengan upaya-upaya dan perjalanan-perjalanan, tiket-tiket ataupun hotel-hotel ya kita rampungkan. Jadi sisa itu saja polemiknya," Yusuf menerangkan.
Yusuf menjelaskan, manajemen PSM hanya baru menyepakati utang sebesar Rp 2,1 miliar. Kesepakatan itu terjadi pada 8 September 2022, dan ditandatangani oleh dua pihak, pihak Manajemen PSM Makassar dan Shesie Erisoya.
Yusuf pun meminta kepada pihak Shesie Erisoya agar tidak membuat polemik ini panjang di media sosial. Karena manajemen PSM masih ada masih bertanggung jawab selagi hal tersebut masih bisa dibuktikan dikemudian hari.
"Saya minta ke ibu Erisoya ini untuk tidak lagi bermain di media sosial, karena PSM ini milik masyarakat Sulawesi Selatan. Jangan sampai lain di cerita dan lain yang dibenarkan, jadi kita minta seperti itu," Yusuf Gunco menambahkan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang