Ganjar Pranowo menyatakan membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan soal bangun gedung, melainkan soal masa depan. Termasuk di dalamnya soal energi hijau, ekonomi biru, dan semuanya.
"Jadi jika orang bicara IKN itu, bicara masa depan Indonesia," katanya.
Ganjar akan melanjutkan pembangunan IKN yang sudah mulai dibangun Presiden Jokowi. Di IKN itu nantinya akan diberlakukan transportasi dengan nol karbon, dalam arti tidak ada polusi serta pengolahan sampah yang modern.
"Di sana kita berbicara soal energi yang tidak mencemari lingkungan. Dengan infrastruktur teknologi informasi yang baik maka seluruh imajinasi akan berkembang di sana. Maka itu perlu dilanjutkan," tegas Ganjar.
Ganjar Pranowo menambahkan, dengan dibangunnya IKN tanpa polusi akan banyak kreatif anak-anak muda yang berkembang di sana.
Ganjar Pranowo enggan berkomentar soal pendampingnya di Pemilu 2024.
Baca juga: Prabowo Ditanya Satu Kata buat Ganjar dan Anies, Jawabannya Gubernur dan Profesor
"Sebentar lagi," singkat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) ini sambil berlalu pergi usai hadiri Rakernas XVI Apeksi di Upperhills Convention Hall Jl Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (13/7/2023).
Ganjar Pranowo menyebut pemilu sebagai loyalitas lima tahunan. Pasalnya, saat kontestasi lima tahunan itu, siapa pun bisa menjadi kawan dan lawan lagi, atau sebaliknya.
"Karena kontestasi lima tahunan itu adalah loyalitas lima tahunan. Besok kita akan berjumpa lagi atau kita akan lawan lagi," katanya.
Dia mencontohkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang sebelumnya menjadi lawan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kini masuk kabinet.
"Pak Prabowo dan Mas Sandi ikut pemerintahan Pak Jokowi. Dan kita harusnya berpikir itulah damai, itulah peace, itulah kita membangun yang ada," tuturnya.
Dia setuju bahwa saat ini bukan untuk saling membentur-benturkan antarkontestan pemilu. Dia mengatakan jangan sampai pemilu malah membuat pembelahan sosial.
Baca juga: Bagi Anies, Prabowo Sosok Patriot, Ganjar adalah Sahabat
"Kita sudah punya pengalaman. Jangan sampai terjdi pembelahan sosial. Jangan sampai hoaksnya bertebaran dan kita berkelahi habis-habisan dengan saudara kita sendiri. Sudah deh," katanya.
Ganjar mengungkapkan kedekatannya dengan bacapres lain yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Dia mengaku pernah menjadi juru kampanye (jurkam) Prabowo saat pilpres tahun 2014. Kemudian menjadi jurkam Presiden Jokowi saat melawan Prabowo. Meski begitu, dia menyebut hubungannya dengan Prabowo tetap baik.