MAKASSAR, KOMPAS.com - Keluarga sangat merasa kehilangan MFS (11), bocah yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan yang organ tubuhnya hendak dijual oleh 2 orang remaja di Kota Makassar.
Bocah MFS hilang pada Minggu (8/1/2023). Pihak keluarga pun gelisah dan terus melakukan pencarian.
Keesokan harinya, Senin (9/1/2023), ayah MFS, Karmin pun mendatangi Polsek Panakkukang untuk mengadukan bahwa anaknya hilang.
Baca juga: Motif 2 Remaja di Makassar Culik dan Bunuh Bocah 11 Tahun hingga Diamuk Massa
Anggota Polsek Panakkukang pun bergegas melakukan penyelidikan sembari mencari keberadaan MFS.
Sementara keluarga menyebarkan foto MFS beserta nomor kontak bagi yang menemukan keberadaan bocah kelas lima SD itu.
Hilangnya MFS akhirnya terungkap, setelah polisi melakukan penyelidikan dan menemukan rekaman CCTV yang memperlihatkan MFS dibonceng motor oleh pelaku.
Belakangan, terungkap MFS menjadi korban penculikan dan pembunuhan setelah jenazahnya ditemukan dalam kondisi kaki terikat terbungkus dalam kantong plastik hitam di kolom jembatan, Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-nipa, Moncongloe, Kabupaten Maros, Selasa (10/1/2023) dini hari.
Dari penyelidikan polisi, korban diajak oleh pelaku pergi membantu membersihkan rumah dengan iming-imingan uang Rp 50.000 di depan sebuah minimarket, di Jalan Batua Raya tempatnya biasa menjadi tukang parkir yang tidak jauh dari rumahnya.
Namun, setelah ikut pelaku yang mengendarai motor, korban tak kunjung pulang ke rumahnya hingga ditemukan tewas.
Pelaku penculikan dan pembunuhan merupakan pelajar SMA di Kota Makassar yakni AD (17) dan MF (14).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.