Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pembunuhan Sadis Bocah yang Diculik dan Organ Tubuhnya Hendak Dijual, Ayah Korban Minta Pelaku Dihukum Mati

Kompas.com - 11/01/2023, 10:57 WIB
Hendra Cipto,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Keluarga sangat merasa kehilangan MFS (11), bocah yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan yang organ tubuhnya hendak dijual oleh 2 orang remaja di Kota Makassar.

Bocah MFS hilang pada Minggu (8/1/2023). Pihak keluarga pun gelisah dan terus melakukan pencarian.

Keesokan harinya, Senin (9/1/2023), ayah MFS, Karmin pun mendatangi Polsek Panakkukang untuk mengadukan bahwa anaknya hilang.

Baca juga: Motif 2 Remaja di Makassar Culik dan Bunuh Bocah 11 Tahun hingga Diamuk Massa

Anggota Polsek Panakkukang pun bergegas melakukan penyelidikan sembari mencari keberadaan MFS.

Sementara keluarga menyebarkan foto MFS beserta nomor kontak bagi yang menemukan keberadaan bocah kelas lima SD itu.

Hilangnya MFS akhirnya terungkap, setelah polisi melakukan penyelidikan dan menemukan rekaman CCTV yang memperlihatkan MFS dibonceng motor oleh pelaku.

Belakangan, terungkap MFS menjadi korban penculikan dan pembunuhan setelah jenazahnya ditemukan dalam kondisi kaki terikat terbungkus dalam kantong plastik hitam di kolom jembatan, Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-nipa, Moncongloe, Kabupaten Maros, Selasa (10/1/2023) dini hari.

Dari penyelidikan polisi, korban diajak oleh pelaku pergi membantu membersihkan rumah dengan iming-imingan uang Rp 50.000 di depan sebuah minimarket, di Jalan Batua Raya tempatnya biasa menjadi tukang parkir yang tidak jauh dari rumahnya.

Namun, setelah ikut pelaku yang mengendarai motor, korban tak kunjung pulang ke rumahnya hingga ditemukan tewas.

Pelaku penculikan dan pembunuhan merupakan pelajar SMA di Kota Makassar yakni AD (17) dan MF (14).

 

Minta pelaku dihukum setimpal

Karmin, ayah MFS, meminta pelaku mendapat hukuman setimpal atas perbuatannya. Meski masih masih di bawah umur, tindakan pelaku sudah kejam.

Karmin menceritakan anak bungsunya dari dua bersaudara itu tidak pernah membantah orangtua.

Sehari-hari, MFS berperilaku baik dan pekerja keras.

Duduk di bangku kelas 5 SD, MFS juga suka membantu ekonomi keluarga dengan menjadi tukang parkir sehabis pulang sekolah.

"Harapan kami mendapat hukuman setimpal, nyawa dibalas nyawa. Karena dia menculik anak saya dan membunuh. Sadis ini," ujar Karmin.

Karmin mengungkapkan, detik-detik anak tercintanya dibawa oleh pelaku lalu dibunuh, di mana saat itu MFS sedang bekerja jadi tukang parkir sambil bermain dengan sepupunya A (12).

Baca juga: 2 Remaja yang Culik dan Bunuh Bocah 11 Tahun di Makassar Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana dan UU Perlindungan Anak

 

Tiba-tiba MFS diajak oleh seorang remaja berkendara motor yang belakangan diketahui salah seorang pelaku, AD (17) warga Jalan Batua Raya yang berjarak sekitar 300 meter dengan rumah korban.

AD membujuk MFS agar membantunya membersihkan rumah dengan iming-iming imbalan Rp 50.000.

Tergiur dengan ajakan dan imbalan itu, MFS ikut dibonceng oleh AD dan meninggalkan sepupunya, A seorang diri di halaman parkir minimarket.

Malam pun tiba, A kembali ke rumah, sementara MFS yang dibonceng pergi AD tidak kunjung pulang.

Keluarga MFS pun gelisah hingga A datang ke rumah nenek, Aminah (50) tempat MFS tinggal serumah dengan ayahnya.

Di situ, A mengungkap jika adik sepupunya pergi dibonceng pria (AD).

"Kakak sepupuhnya, si A yang bilang MFS  hilang ada yang panggil membersihkan rumah dan dijanji uang Rp 50.000. A juga mengaku diajak, tapi dirinya tidak mau ikut," ucap tante MFS, Erni (31).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Sopir Truk Ditemukan Tak Bernyawa di Pelabuhan Ferry Baubau, Polisi: Ada Riwayat Stroke

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Warga Makassar Temukan Kardus Berisi Bayi Perempuan di Depan Warung

Makassar
Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Buron 2 Bulan, Pria yang Melempar Bom Molotov ke Ayah dan Adik Ditangkap

Makassar
Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Pengiriman Emas Batangan 10 Kg Diduga Hasil PETI Digagalkan di Bandara Sam Ratulangi Manado

Makassar
Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Antisipasi Penyakit Jembrana, Pemprov Gorontalo Perketat Wilayah Perbatasan dengan Sulteng

Makassar
Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Motif Penganiayaan Bocah SMP di Makassar, Pelaku Sakit Hati Sering Dipalak dan Diejek

Makassar
Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Truk Kontainer Tabrak 7 Kendaraan di Turunan Curam Datae, Sidrap, 1 Tewas

Makassar
Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Tim Tabur Kejati Sulsel Tangkap DPO Kasus Perzinaan di Makassar

Makassar
3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

3 Anak di Polewali Mandar Tertimpa Tembok yang Roboh, 2 Orang Meninggal

Makassar
30 Pemuda di Makassar Diamankan Saat Pesta Miras, Digelandang ke Mapolsek Panakkukang

30 Pemuda di Makassar Diamankan Saat Pesta Miras, Digelandang ke Mapolsek Panakkukang

Makassar
Viral, Video Seorang Perempuan di Makassar Pegang Parang Saat Hendak Ditagih Utang

Viral, Video Seorang Perempuan di Makassar Pegang Parang Saat Hendak Ditagih Utang

Makassar
Pasangan Pengantin di Luwu Utara Tetap Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Banjir

Pasangan Pengantin di Luwu Utara Tetap Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Banjir

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com