KOMPAS.com - Suku Toraja adalah penduduk asli yang berasal dari Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.
Masyarakat asli Suku Toraja dikenal dengan berbagai tradisi khas yang sudah ada sejak zaman nenek moyang.
Baca juga: Mengenal Suku Toraja, dari Asal Usul hingga Tradisi
Sampai saat ini, masyarakat adat Toraja masih menjalankan berbagai tradisi tersebut dalam kehidupan sehari-hari yang berjalan secara harmonis.
Baca juga: Desa Kete Kesu Toraja: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Cara Menuju
Tradisi Toraja pun tidak hanya dipertahankan, namun mampu menarik perhatian wisatawan baik domestik maupun internasional.
Baca juga: Kearifan Tanah Toraja dalam Kopi Mangiru’ Dolo
Dari berbagai tradisi yang dilaksanakan oleh Suku Toraja, berikut adalah beberapa diantaranya.
Rambu Solo' adalah sebuah ritual tentang kematian, dimana masyarakat
Suku Toraja memberikan penghormatan dan mengantarkan arwah orang yang sudah meninggal.
Tradisi Rambu Solo' sering disebut upacara penyempurnaan kematian karena seseorang baru akan dinyatakan benar-benar meninggal setelah semua prosesinya dilaksanakan.
Selama prosesi ini, maka orang yang sudah meninggal tersebut akan tetap diperlakukan seperti masih hidup dengan membaringkannya di tempat tidur, memberinya hidangan makanan dan minuman, serta diajak bicara.
Rambu Solo' terkenal dengan kemeriahannya, dengan rangkaian acara seperti penyembelihan hewan-hewan kurban, atraksi budaya, sebelum proses pengusungan jenazah dilakukan.
Tradisi Ma'nene juga merupakan ritual adat di Tana Toraja yang terkait dengan penghormatan kepada orang yang sudah meninggal.
Ma'nene adalah ritual adat suku Toraja dimana jenazah para leluhur dibersihkan serta digantikan pakaiannya.
Bagi masyarakat Toraja, Ma'nene merupakan wujud dari pentingnya mengingat leluhur dan menjaga hubungan kekeluargaan.
Selain itu, melalui ritual ini diyakini dengan memperlakukan jenazah dengan baik maka kehadiran para leluhur akan menimbulkan dampak positif bagi keluarga yang masih hidup.