Salin Artikel

6 Tradisi Suku Toraja, dari Rambu Solo' hingga Mangrara Banua

KOMPAS.com - Suku Toraja adalah penduduk asli yang berasal dari Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.

Masyarakat asli Suku Toraja dikenal dengan berbagai tradisi khas yang sudah ada sejak zaman nenek moyang.

Sampai saat ini, masyarakat adat Toraja masih menjalankan berbagai tradisi tersebut dalam kehidupan sehari-hari yang berjalan secara harmonis.

Tradisi Toraja pun tidak hanya dipertahankan, namun mampu menarik perhatian wisatawan baik domestik maupun internasional.

Dari berbagai tradisi yang dilaksanakan oleh Suku Toraja, berikut adalah beberapa diantaranya.

Rambu Solo' adalah sebuah ritual tentang kematian, dimana masyarakat
Suku Toraja memberikan penghormatan dan mengantarkan arwah orang yang sudah meninggal.

Tradisi Rambu Solo' sering disebut upacara penyempurnaan kematian karena seseorang baru akan dinyatakan benar-benar meninggal setelah semua prosesinya dilaksanakan.

Selama prosesi ini, maka orang yang sudah meninggal tersebut akan tetap diperlakukan seperti masih hidup dengan membaringkannya di tempat tidur, memberinya hidangan makanan dan minuman, serta diajak bicara.

Rambu Solo' terkenal dengan kemeriahannya, dengan rangkaian acara seperti penyembelihan hewan-hewan kurban, atraksi budaya, sebelum proses pengusungan jenazah dilakukan.

Tradisi Ma'nene juga merupakan ritual adat di Tana Toraja yang terkait dengan penghormatan kepada orang yang sudah meninggal.

Ma'nene adalah ritual adat suku Toraja dimana jenazah para leluhur dibersihkan serta digantikan pakaiannya.

Bagi masyarakat Toraja, Ma'nene merupakan wujud dari pentingnya mengingat leluhur dan menjaga hubungan kekeluargaan.

Selain itu, melalui ritual ini diyakini dengan memperlakukan jenazah dengan baik maka kehadiran para leluhur akan menimbulkan dampak positif bagi keluarga yang masih hidup.

3. Mapasilaga Tedong

Mapasilaga Tedong atau Tedong Silaga adalah tradisi adu kerbau yang dilaksanakan pada rangkaian upacara pemakaman.

Kerbau yang biasa ditampilkan bukanlah jenis kerbau biasa, namun jenis kerbau tertentu yang berharga mahal.

Beberapa jenis kerbau yang biasa digunakan pada ritual Mapasilaga Tedong adalah jenis kerbau bule, kerbau lumpur, kerbau Salepo, Lontong Boke dan Tedong Pudu.

Dalam ritual Mapasilaga Tedong, kerbau akan dinyatakan kalah adalah kerbau yang nantinya berlari keluar dari arena.

4. Sisemba'

Sisemba' adalah permainan adu kaki yang dilakukan masyarakat Toraja baik anak-anak maupun orang dewasa.

Permainan adu kaki ini dilakukan pada perayaan panen raya sebagai rasa syukur terhadap hasil panen.

Tradisi Sisemba' dilakukan di lapangan terbuka dengan beberapa jenis permainan yaitu yaitu Sisemba Simanuk (satu lawan satu), Sisemba Siduanan (dua lawan dua), dan Sisemba Sikambanan (kelompok lawan kelompok).

5. Ma'bugi

Ma'bugi adalah ritual tolak bala yang menjadi suatu tradisi bagi masyarakat Toraja.

Dalam tradisi Ma'bugi, masyarakat keluar dari rumah dengan menyanyikan lagu ritual, memasang umbul-umbul dari daun ijuk muda.

Beberapa tanaman berhias merah dan kuning dipasang di sepanjang jalan sebagai simbol permohonan perlindungan dari segala musibah kepada para leluhur.

Mangrara Banua adalah tradisi masyarakat Suku Toraja sebagai perayaan atas selesainya pembuatan banua barung-barung atau tongkonan.

Kewajiban mangrara banua adalah tugas bagi seluruh keturunan dari pemilik tongkonan sebagai pengabdian terhadap tongkonan keluarga.

Tradisi Mangrara Banua dilakukan selama beberapa hari dengan melibatkan beberapa hewan sebagai pengorbanan.

Sumber:
petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id 
warisanbudaya.kemdikbud.go.id/ 
kids.grid.id 
makassar.tribunnews.com 
makassar.kompas.com. 
direktoripariwisata.id 

https://makassar.kompas.com/read/2022/09/18/161345578/6-tradisi-suku-toraja-dari-rambu-solo-hingga-mangrara-banua

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com