Naharuddin (64) adalah salah satu penumoang KM Ladang Pertiwi yang selamat.
Ditemui di sebuah kamar penginapan di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Minggu (29/5/2022), Naharuddin menilai apa yang terjadi terhadap dirinya merupakan sebuah mukjizat.
Ia bertahan 30 jam di laut dengan memeluk karung kerupuk.
"Karung kerupuk itu yang membantu saya terus mengapung hingga ditemukan. Pelampung yang saya pakai sudah robek dan tak bisa lagi berfungsi," katanya.
Ia bercerita KM Ladang Pertiwi 02 berangkat pada Rabu petang. Saat melewati Kepulauan Pangkep, cuaca terlihat tak bagus. Namun kapal terus berlayar.
Menurutnya kapal tersebut mmebuat berbagai barang kebutuhan pokok serta bahan untuk pembuatan menara salah satu operator telepon seluler.
Keesokan harinya, Kamis (26/5/2022) sekitar pukul 08.00 Wita, kapal mengalami kerusakan mesin.
Di saat bersamaan, ombak mengempas kapal. Awalnya ombak sekitar 1 meter dan mesin kapal yang diperbaiki tak bisa hidup. Ia pun segera mengambil pelampung untuk situasi terburuk.
Ia melihat puluhan penumpang lain terutama perempuan dan anak masih berbaring di kamar menunggu kapal membaik. Di antaranya adalah anak dan cucu Naharuddin.
Baca juga: Juragan KM Ladang Pertiwi 02 Cerita Kapalnya Tenggelam Saat Angin Kencang dan Mati Mesin
Dia mencoba mengajak semuanya keluar, namun sebagian besar memilih bertahan di dalam kapal. Tak lama, saat ia berdiri di atas geladak, ombak besar setinggi 3 meter menerjang kapal dan ia pun spontan melompat ke laut.
"Saya tak tahu lagi penumpang lain, termasuk anak dan cucu saya. Di sekitar saya saat itu delapan penumpang lain juga ikut melompat. Ada yang memegang gabus, karung roti, ada yang pakai papan,” katanya.
Gempuran ombak terus menerus membuat bagian depan kapal tenggelam. Setelah melompat dan berbalik, ia melihat kapal tenggelam.
Menurut dia, posisi saat kapal menungging hingga tenggelam seperti adegan pada film Titanic.
Bedanya, bagian tengah kapal tak patah, tetapi tenggelam utuh. Sialnya lagi, pelampung yang dipakai Naharuddin sudah tak layak sehingga sobek di laut.
Ia pun meraih karung berisi kerupuk di sebelahnya dan memeluknya sepanjang pagi hingga siang keesokan harinya. Pada Jumat (27/5/2022), ia ditemukan oleh Kapal TB Max bersama delapan penumpang lainnya.