MAKASSAR, KOMPAS.com - Juragan KM Ladang Pertiwi 02, Supriadi menuturkan kronologi tenggelamnya kapalnya saat melintasi Pulau Kalakuang sekitar 8 mile dari Pulau Pamantauan.
Supriadi mengaku, kapalnya berangkat dari Pelabuhan Paotere Makassar dalam kondisi baik dan cuaca yang bagus.
Namun, saat berada di Selat Makassar dalam perjalanan ke Pulau Pamantauang, mesin semuanya mati.
"Saat itu angin kencang, tiba-tiba mati mesin kapal, 2 mesin pompa air mati. Jadi, tidak bisa hidup, baku lawan ombak di sampingnya. Saat kapal mau tenggelam, saya berteriak ke ABK sama penumpang sedia alat pelampung, gabus dan tripleks," ujar Supriadi, dalam konfrensi pers yang digelar Basarnas Sulsel di atas KN SAR Kamajaya, pada Selasa (31/5/2022).
Terkait jumlah penumpang, Supriadi mengaku tidak mengetahui persis jumlahnya. Ia memperkirakan ada 31 orang penumpang.
"Perkiraan saya itu penumpang ada 31, tapi yang di bilang pak desa 51orang. Itu catatannya dulu pak desa," sebut dia.
Baca juga: TNI AU Kerahkan Helikopter Super Puma Cari Korban KM Ladang Pertiwi yang Tenggelam di Selat Makassar
Sebelumnya diberitakan, Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi 02 tenggelam pada Kamis (26/5/2022) pukul 03.30 Wita, sekitar 10 mil laut sebelum Pulau Pemantauan di perairan Selat Makassar.
Namun, informasi baru diterima oleh Basarnas pada Sabtu (28/05/2022) dan tim rescue Basarnas Makassar, ABK KN SAR Kamajaya serta instansi dan organisasi SAR terkait segera melakukan pencarian di lokasi kecelakaan kapal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.