Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beringas, Pemain Bola Keroyok Suami Istri dan Balitanya, Korban Tersungkur Gendong Anaknya, Berawal dari Korban Salip Konvoi

Kompas.com - 20/08/2022, 07:17 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Wandi Jaya (23) dan istrinya, Rafifah Ayu (22) bersama balitanya jadi korban pengeroyokan di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan pada Selasa (16/8/2022) pukul 17.30 Wita.

Peristiwa tersebut terjadi saat korban melintas di Jalan Nasara, Kelurahan Bontorannu dengan menggunakan mobil.

Saat itu ketiga korban dari Kabupaten Bulukumba hendak ke Kabupaten Gowa.

Namun ketika melintas di Jalan Nasara, korban beriringan dengan konvoi pemain bola yang bari pulang bertanding.

Korban sempat membunyikan klason untuk meminta jalan. Namun hal tersebut tidak dihiraukan oleh para pelaku.

Baca juga: Kronologi Pasutri dan Balita Dikeroyok Pemain Bola di Jeneponto, Polisi Ringkus 2 Pelaku

Korban pun menyalip rombongan dan membuat para pelaku tersinggung. Sempat terjadi kejar-kejaran antara mobil korban dengan para pelaku.

Nahas, mobil korban dicegat dan 3 orang di dalamnya menjadi sasaran pengeroyokan. Tak hanya itu, mobil korban juga dirusak oleh pelaku.

Dalam video yang viral di media sosial, para korban terlihat dikeroyok belasan orang menggunakan kostum bola.

Bahkan terlihat seorang ABG mengambil kayu yang diduga akan dipukulkan ke korban. Terlihat juga seorang wanita yang menggendong balita jatuh tersungkur ke tanah.

Baca juga: Video Viral Pasutri dan Balitanya Dikeroyok Pemain Bola, Bermula dari Korban Menyalip Konvoi Pelaku

Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Bangkala, Iptu Sarro.

"Benar, ada kasus penganiyaan yang viral di media sosial dan kejadiannya pada Selasa sore lalu di mana berawal dari korban yang sedang mengendarai mobil beriringan dengan iring-iringan pemain bola yang mengendarai motor," kara Sarro saaat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (19/8/2022).

"Korban telah membunyikan klakson mobilnya, namun tak dihiraukan oleh para pelaku sehingga korban nekat menyalip iring-iringan tersebut sehingga terjadi ketersinggungan," tambah dia.

Pelaku masih remaja

Setelah dikeroyok, korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Tak menunggu lama, polisi mengamankan dua pelaku AS (19) dan TF (17).

AS diringkus saat sedang asyik bermain ponsel di teras rumahnya, di Kampung Cinong, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.

Sementara TF diringkus saat sedang tidur lelap di rumahnya, di Kampung Tonro Kassi, Kecamatan Tamalatea oleh tim Pegasus Resmob Polres Jeneponto dipimpin oleh Aipda Razak pada (19/8/2022) pukul 02.00 Wita.

Baca juga: Bocah 7 Tahun di Jeneponto Diduga Diperkosa ABG, Korban Dirawat ke RS, Keluarga Pelaku Keluar dari Kampung

Kasat Reskrim Polres Jeneponto Iptu Nasaruddin mengatakan masih ada tiga pelaku lainnya yang masih dalam pengejaran.

"Dua tersangka telah kami amankan dan saat ini masih tiga tersangka lainnya masih dalam pengejaran dan kami sarankan agar ketiganya segera menyerahkan diri, sebab identitasnya telah kami kantongi," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Abdul Haq | Editor : Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Makassar
Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Makassar
6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

Makassar
Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Makassar
Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Makassar
Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Makassar
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Makassar
4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

Makassar
Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Makassar
Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Makassar
20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

Makassar
Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Pukul 18.00 Wita

Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Pukul 18.00 Wita

Makassar
Kapal Kargo Terbakar dan Terdampar di Pulau Binongko Wakatobi

Kapal Kargo Terbakar dan Terdampar di Pulau Binongko Wakatobi

Makassar
Edarkan Obat Daftar G Tanpa Izin, Buruh Bangunan di Luwu Utara Ditangkap

Edarkan Obat Daftar G Tanpa Izin, Buruh Bangunan di Luwu Utara Ditangkap

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com