MAKASSAR,KOMPAS.com - Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menunda sidang mantan Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak, sidang akan dilanjutkan pekan depan
Pasalnya, Ricky mengaku sedang sakit sehingga tak memungkinkan hadir dalam agenda sidang lanjutan pemeriksaan saksi-saksi di ruang Haripin Tumpa, Kamis (7/9/2023).
Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK, Hendri mengungkapkan kondisi Ricky Ham Pagawak yang mengaku sakit. Namun pihaknya ragu atas pernyataan terdakwa Ricky Ham Pagawak
"Izin yang Mulia, terdakwa tadi pagi ketika dijemput di rutan (Ricky) bilang sakit, tapi kita tidak menerima begitu saja, lalu kami minta dokter untuk lakukan pemeriksaan," kata Hendri kepada Ketua Majelis Hakim Jahoras Siringo Ringo.
Baca juga: Merasa Pengacaranya Dibatasi Bicara, Ricky Ham Pagawak Emosi kepada Hakim dan Minta Segera Divonis
Berdasarkan pemeriksaan, kata Hendri, tensi terdakwa normal dan layak bisa menghadiri persidangan.
"Namun terdakwa menolak dengan alasan bahwa dia mengalami diare, jadi nanti dikhawatirkan terjadi apa-apa," ucapnya.
Untuk memastikan, kondisi terdakwa apakah betul sakit atau cuman alasan saja agar tidak mengikuti sidang. Hendri mengatakan berkoordinasi dengan pihak rutan apakah bisa dibuatkan surat keterangan sakit.
"Namun pihak rutan ternyata tidak punya wewenang, itu menyalahi prosedur yang ada, kemudian kami tetap paksa untuk terdakwa (hadir) namun kemudian sampai siang kondisi rutan tidak kondusif," jelasnya.
Pihaknya pun tetap meminta kepada majelis hakim agar persidangan tetap dilanjutkan. Meski digelar secara online.
"Setelah komunikasi makanya kami mengajukan (sidang dilanjutkan secara) online," tuturnya.
Namun Ketua Majelis Hakim Johoras Siringoringo tak ingin sidang digelar secara online, sebab kesepakatan awal sidang dilaksanakan secara offline bukan online.
"Jadi begini, awalnya persidangan ini adalah online, namun karena terdakwa maupun penasihat hukum memohon agar persidangan dilakukan secara offline akhirnya kita kabulkan (sidang offline)," cetus dia.
Baca juga: Ricky Ham Pagawak Bentak JPU KPK, Pemicunya soal Izin Berobat
Jahoras pun memperingatkan terdakwa Ricky Ham Pagawak agar tidak seenaknya saja mengantur jalannya sidang. Apalagi sidang sudah disepakati sejak awal digelar secara offline.
"Jadi ini sudah berlangsung. Namun sekarang, minta supaya online. Berati kan artinya (terdakawa) suka-suka. Kita diatur (oleh sistem). Artinya kalau kita sudah menetapkan offline kita lakukan offline sampai dengan final (vonis)," tegas Jahoras.
Jahoras pun meminta agar Ricky Ham Pagawak tetap mengikuti aturan dan tetap bersikap profesional menjalani prosesi persidangan hingga selesai.