Sang sopir pun hanya bisa pasrah dengan kelakuan para preman itu. Sebab ia mengaku biasa menjemput penumpang di wilayah Pelabuhan Soekarno Hatta. Sehingga dirinya khawatir mendapat perlakuan yang tak dinginkan oleh sang preman.
"Saya tidak bisa anu (apa-apa), karena mobilku kasihan, karena biasa ka menjemput," ucap sang sopir kepada penumpangnya.
Setelah video tersebut viral, aparat kepolisian Polresta KPPP Pelabuhan Makassar bergerak dan menangkap 2 pelaku atas nama Alex dan Abi.
Mereka merupakan jukir (juru parkir) liar yang melakukan aksi premanisme berupa pungutan liar (pungli) berdalih meminta uang parkir.
Aksi pemalakan berkedok 'Pak Ogah' pun terjadi di ruas jalan utama AP Pettarani, Makassar.
Seorang yang melakukan aksi premanisme ke pengendara roda empat akhirnya dibekuk aparat Polsekta Rappocini.
Pria yang diketahui bernama N Irfan (36) ini diamankan setelah video aksi premanismenya viral di berbagai platform media sosial.
Berbagai komentar netizen berkeluh kesah terkait menjamurnya Pak Ogah ini.
Dari informasi, N Irfan ini merupakan Pak Ogah yang kerap mangkal di beberapa ruas jalan utama Kota Makassar, Sulsel, hingga kerap membuat para pengendara resah.
Dari hasil pendalaman polisi, N Irfan ini kerap melakukan aksi premanisme dengan memalak dengan nada makian ke para pengendara jika tidak diberikan uang.
Aksi Pak Ogah yang marak terjadi hampir di semua ruas jalan utama di Kota Makassar. Bahkan, masyarakat pun sangat resah dengan aksi Pak Ogah tersebut.
Meski begitu, aparat kepolisian dan Pemerintah Kota Makassar terkesan diam dan melakukan pembiaran.
Kemudian kasus seorang preman di Kota Makassar, Waldi membakar 3 unit mobil karena sakit hati tak diberi uang Rp 3.000.
Waldi pun akhirnya berhasil ditangkap polisi setelah membakar 3 unit mobil operasional milik pengusaha ekspedisi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Waldi nekat membakar tiga unit mobil tersebut karena sakit hati tidak diberi uang Rp 3.000 oleh salah satu sopir mobil ekspedisi.