Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa hingga Guru Besar di Makassar Tersangkut Kasus Narkoba Berujung "Drop Out"

Kompas.com - 13/06/2023, 12:25 WIB
Hendra Cipto,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kasus peredaran narkoba sudah lama merambah kalangan mahasiswa hingga dosen atau guru besar perguruan tinggi di Makassar, Sulawesi Selatan, di mana terjerat kasus yang berujung drop out (DO).

Terakhir, kasus yang menghebohkan di dunia pendidikan yakni Direktorat Narkoba Polda Sulsel mengungkap "bunker" atau brankas berisi narkoba yang ditanam di dalam salah satu sekretariat mahasiswa di kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Sabtu (3/6/2023).

Direktorat Narkoba Polda Sulsel pun baru mengumumkan kasus peredaran narkoba di lingkup kampus almamater oranye, atau Universitas Negeri Makassar (UNM) ini pada Kamis (8/6/2023) lalu.

Baca juga: Kemenkumham Sulsel Bantah Lapas dan Rutan Jadi Jaringan Peredaran Narkoba di Kampus Makassar

Para tersangka masing-masing berinisial SAH (32), S (25), MA (33), AG (34), M (36), dan RR (37). Diketahui para tersangka ini merupakan mantan mahasiswa UNM Makassar yang tidak selesai di bangku kuliah. Keenam tersangka ini sudah lama menjalankan bisnis haramnya di dalam kampus UNM.

Meski bukan lagi berstatus mahasiswa atau telah di drop out (DO). Para tersangka masih sering masuk ke kampus. Saat ditangkap, mereka sedang mengonsumsi sabu dan ganja. Pelaku ditangkap di sebuah sekretariat yang tak lagi digunakan.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso mengungkapkan, keenam tersangka yang merupakan jaringan kurir narkoba kampus ini beroperasi sejak 2019 silam.

"Berdasarkan keterangan tersangka, bahwa ini sudah sejak lama. Kalau menurut keterangan 2019 sampai sekarang, jadi sudah lama," ungkap Setyo saat ekspose dihadapan awak media di Aula Mapolda Sulsel, Minggu (11/6/2023) malam.

Setyo menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan pihaknya sejak 2019 hingga baru terungkap sekarang, para pelaku telah mengedarkan sebanyak 4 kilogram lebih narkotika berbagai jenis.

"Itu masuk kemarin sekitar 4 kilogram ya, untuk yang masuk ke pengiriman menurut keterangan. Ada beberapa yang pertama, 1 kilogram pada bulan Februari 2023, dan 100 butir ekstasi. Kemudian pada 20 Mei 2023 masuk lagi 3 kilogram," bebernya.

Baca juga: Kasus Brankas Narkoba di UNM Makassar, 4 Mahasiswa Drop Out Jadi Tersangka

Mantan Wadankorbrimob Polri ini juga menjelaskan, pihaknya sementara masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus peredaran narkoba di lingkup kampus tersebut.

Bahkan, jaringan peredaran narkoba di lingkup kampus rupanya dikendalikan dua narapidana yang sementara mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dari keterangan polisi, dua narapidana itu diketahui berinisial TR mendekam di Lapas Kelas II A Watampone, Kabupaten Bone, dan narapidana berinisial SN yang mendekam di Rutan Kelas II B Jeneponto, Kabupaten Jeneponto, Sulsel.

Jajaran Polda Sulsel yang melakukan ekspose pengungkapan peredaran narkoba besar dalam kampus hingga disimpan dalam brankas, di Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel, Minggu (11/6/2023) malamKompas.com/Reza Rifaldi Jajaran Polda Sulsel yang melakukan ekspose pengungkapan peredaran narkoba besar dalam kampus hingga disimpan dalam brankas, di Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulsel, Minggu (11/6/2023) malam

Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso mengatakan, dua narapidana ini sudah teridentifikasi merupakan jaringan keenam tersangka tersebut. Peran kedua narapidana ini yakni pengendali peredaran barang haram itu.

"Ini jaringan di Lapas Kabupaten Bone dan Rutan Jeneponto, menurut keterangan tersangka yang kita dapatkan, mereka adalah penggerak dari pemesanan, pengiriman adalah ada komunikasi dengan yang ada di tahanan," ungkap Setyo.

Kasus peredaran narkoba yang menjerat civitas academica (masyarakat kampus) di Kota Daeng pernah terjadi pada 2021. Saat itu, mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) ditangkap karena konsumsi dan jadi pengedar narkoba. Ironisnya, mayoritas yang ditangkap adalah mahasiswa Fakultas Hukum.

Baca juga: Nasib Tetangga yang Sebabkan Balita Positif Narkoba, Kini Jadi Tersangka dan Dijerat 2 Pasal

Dari data 10 tahun terakhir, mahasiswa UMI yang ditangkap kasus narkoba yakni DPA (mahasiswa Fakultas Hukum UMI) ditangkap polisi dari Polsek Rappocini, Sabtu (1/9/2012), ZA (mahasiswa Fakultas Hukum UMI) ditangkap di Jl Maccini Sawah, Jumat (12/7/2013).

AA (mahasiswa Fakultas Teknik UMI) ditangkap polisi dari Polsek Panakkukang, Rabu (17/12/2014), Y dan IR terlibat dalam pembunuhan sesama mahasiswa UMI pada September 2019 dan terindetifikasi positif menggunakan narkoba jenis sabu.

HN (mahasiswa Fakultas Hukum UMI) ditangkap Tim Subdit 1 Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel, di Jalan Sunu, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulsel, Senin (20/1/2020), FH dan AT (mahasiswa UMI) ditangkap lantaran kedapatan mengkonsumsi narkoba jenis ganja, di sebuah kawasan rumah elit di Tanjung Bunga, Makassar, Rabu (8/7/2020).

Salah seorang mahasiswa berinisial F di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tewas usai ditangkap atas kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. Pria tersebut meninggal usai diamankan polisi.

"Jadi, dia ditangkap atas kasus narkoba," ungkap Kapolrestabes Makassar, Kombes Polisi Mokhamad Ngajib kepada wartawan, Kamis 11 Mei 2023.

Ngajib mengatakan, mahasiswa tersebut tewas saat diamankan di salah satu posko Satnarkoba Polrestabes Makassar di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Minggu (7/5/2023). "(Kejadian) Kemarin sore," imbuhnya.

Baca juga: Cerita Meli yang Anak Balitanya Positif Narkoba, Curhat ke Medsos dan Ponselnya Diblokir Pelaku

Ngajib belum menjelaskan detail terkait kasus ini. Dia berdalih peristiwa ini masih dalam pemeriksaan tim forensik.

"Itu (meninggal) di posko, atau begini saja nanti diangkat sekalian biar forensik yang jelaskan," jelas Ngajib.

Selain mahasiswa yang terjerat kasus narkoba, seorang dosen dan seorang guru besar Universitas Hasanuddin (Unhas) juga pernah menghebohkan karena ditangkap pesta narkoba bersama beberapa wanita di sebuah hotel pada 2014 silam.

Saat itu, Wakil Rektor III Unhas, Prof Musakkir ditangkap bersama seorang dosen Hukum Unhas dan seorang mahasiswi di dalam kamar 312 hotel tersebut, Jumat (14/11/2014) dini hari.

Saat dilakukan penangkapan ditemukan sejumlah barang bukti narkoba berupa dua paket shabu-shabu.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan saat itu, Irjen Polisi Anton Setiadji membenarkan penangkapan Guru Besar Universitas Hasanuddin Makassar, Prof Dr Musakkir di Hotel Grand Malibu Jalan Pelita Raya, Jumat (14 /11/2014 ) dini hari.

Baca juga: Cerita Sekretariat Mahasiswa UNM Makassar Lokasi Brankas Narkoba, Jadi Tempat Kumpul Kebo Oknum Senior dan Alumnus

Penampakan salah satu ruangan di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UNM, Jalan Malengkeri Raya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel, dipasangi garis polisi, Jumat (9/6/2023).istimewa Penampakan salah satu ruangan di Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) UNM, Jalan Malengkeri Raya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel, dipasangi garis polisi, Jumat (9/6/2023).

Mantan WR III Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Musakkir (tengah), terdakwa kasus penyalagunaan Narkoba jenis sabu-sabu saat membacakan pembelaannya saat sidang pembelaan di Pengadilan Negeri Makassar, Selasa (19/5/2015).

Dalam sidang tersebut turut hadir terdakwa lainnya; Nilam Ummi Qalbi dan Ainun Nakiyah, mahasiswi yang turut tertangkap saat pesta narkoba di Hotel Maleo.

"Benar ada laporan dari anggota tentang penangkapan Guru Besar Unhas serta dosen dan mahasiswi tadi subuh, karena dikemukakan barang bukti narkoba" kata Kapolda Sulsel saat itu, Anton Setiadji, Jumat (14 /11/2014 ) dini hari.

Selasa (26/5/2015), Pengadilan Negeri (PN) Makassar menjatuhkan vonis satu tahun pidana rehabilitasi kepada mantan Pembantu Rektor III Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Musakkir.

"Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan telah menyalahgunakan narkotika," kata Majelis hakim yang diketuai Andi Cakra Alam saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

500-an Warga Korban Banjir Mahakam Ulu Diungsikan ke Posko dan Gereja

500-an Warga Korban Banjir Mahakam Ulu Diungsikan ke Posko dan Gereja

Makassar
Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Makassar
Pasca Insiden Garuda, PPIH Embarkasi Makassar Gelar Doa untuk Keselamatan Pelaksanaan Haji

Pasca Insiden Garuda, PPIH Embarkasi Makassar Gelar Doa untuk Keselamatan Pelaksanaan Haji

Makassar
Viral, Wanita di Makasasar Tampar Anggota Polisi, Begini Kejadiannya

Viral, Wanita di Makasasar Tampar Anggota Polisi, Begini Kejadiannya

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Usai Viral, Tiang di Bahu Jalan Makassar yang Kerap Bikin Kecelakaan Dipindahkan

Usai Viral, Tiang di Bahu Jalan Makassar yang Kerap Bikin Kecelakaan Dipindahkan

Makassar
Mengintip Rumah Mewah SYL yang Disita KPK di Makassar, Seharga Rp 4,5 Miliar dan Dibangun Hanya Setahun

Mengintip Rumah Mewah SYL yang Disita KPK di Makassar, Seharga Rp 4,5 Miliar dan Dibangun Hanya Setahun

Makassar
Update Banjir Sidrap Sulsel, Ratusan Warga Mengungsi, Bantuan Perbekalan Makanan dan Air Bersih Dinantikan

Update Banjir Sidrap Sulsel, Ratusan Warga Mengungsi, Bantuan Perbekalan Makanan dan Air Bersih Dinantikan

Makassar
6 Jam Geledah Rumah Adik SYL di Makassar, Penyidik KPK Bawa Keluar Dua Koper Warna Gelap

6 Jam Geledah Rumah Adik SYL di Makassar, Penyidik KPK Bawa Keluar Dua Koper Warna Gelap

Makassar
Pencuri Brankas Perhiasan Milik Pengusaha di Makassar Ditangkap, Dilumpuhkan saat Kabur

Pencuri Brankas Perhiasan Milik Pengusaha di Makassar Ditangkap, Dilumpuhkan saat Kabur

Makassar
Sempat Tertunda Keberangkatannya, Jemaah Haji Kloter 5 Makassar Sujud Syukur Saat Tiba di Madinah

Sempat Tertunda Keberangkatannya, Jemaah Haji Kloter 5 Makassar Sujud Syukur Saat Tiba di Madinah

Makassar
KPK Geledah Rumah Mewah Adik SYL di Makassar

KPK Geledah Rumah Mewah Adik SYL di Makassar

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Imbas Pesawat Garuda Alami Kendala Mesin, Penerbangan Jemaah Haji Kloter 6 Makassar Dibagi Dua

Imbas Pesawat Garuda Alami Kendala Mesin, Penerbangan Jemaah Haji Kloter 6 Makassar Dibagi Dua

Makassar
Rumah Mewah Milik Pengusaha di Makassar Disatroni Maling, Brankas Isi Emas Raib

Rumah Mewah Milik Pengusaha di Makassar Disatroni Maling, Brankas Isi Emas Raib

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com