Menurut Andi Syaifuddin, sosok Syukur Bijak adalah sosok yang sangat terkenal di tengah masyarakat Luwu. Dia juga merupakan pejuang adat karena dia sangat mempertahankan tatanan-tatanan adat walaupun dia berada di birokrasi formal.
“Saya buktikan pada waktu ada salah satu masyarakat atau keluarganya yang buat kesalahan terhadap kedatuan Luwu, karena dia adalah tokoh atau pemangku adat bukan disanksikan kepada yang melakukan tetapi dia sendiri yang melaksanakan sanksi itu. Bayangkan itu dia bertanggung jawab,” ujar Andi Syaifuddin
“Dia datang di istana kedatuan Luwu yang diistilahkan dengan Mappasala Ale. Ini luar biasa kalau menurut saya. Mana ada seorang pejabat birokrasi yang masih mau mengakui kesalahan adatnya seperti itu. Karena dia adalah orang yang sangat menjunjung tinggi masalah adat, maka dia laksanakan termasuk di dalam menjalankan pemerintahan itu,” tutur Andi Syaifuddin.
Baca juga: Pasar Mahalona Raya di Luwu Timur Hangus Terbakar Saat Hujan Deras
Andi Syaifuddin menambahkan, Syukur Bijak adalah sosok yang diharapkan sehingga istana kedatuan Luwu merasa kehilangan.
“Pihak istana kedatuan Luwu sangat kehilangan sosok yang dalam istilahnya colli’ rirennuanna kedatuan Luwu atau bagaikan pucuk yang diharapkan atau generasi yang diharapkan,” jelas Andi Syaifuddin.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Bupati Luwu, Sulawesi Selatan, Syukur Bijak, meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Wahidin Sudirohusodo, Makassar, pada Kamis (6/4/2023) siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.