"Kamu sudah mewujudkan cita-cita mu sebagai dokter spesialis paru. Namun, sayang tidak panjang perjalananmu," lanjutnya.
Menurut Luter, apa yang dialami Mawar adalah kejahatan.
"Di ujung sana terjadi suatu musibah yang tidak diduga, yang menurut perasaan itu sangat jahat," sebutnya.
Jenazah Dokter Mawar dibawa ke rumah duka di Jalan Mannuruki 2, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Keluarga dari dr Mawartih Susanti menyebut adanya kejanggalan terkait kematian dokter paru di Nabire itu.
Ibu dr Mawar, Martawara mengatakan ada banyak luka lebam di tubuh anaknya dan tulang rusuknya patah.
Baca juga: Menkes Janji Bakal Buka Penyebab Kematian Janggal Dokter Paru di Papua
"Ada banyak luka lebam di dada anak saya. Tulang rusuknya dan pergelangan tangannya patah. Berdasarkan foto-foto dan bukti dari kedokteran yang diberikan kepada kami," katanya.
Martawara berharap, aparat kepolisian segera mengungkap penyebab kematian anaknya agar tidak ada lagi jatuh korban tim medis secara misterius.
"Anak saya dokter yang ditugaskan melayani masyarakat di Nabire. Jadi polisi harus ungkap ini kasus, agar tidak ada lagi korban selanjutnya. Kalau kasus ini tidak diungkap, bisa-bisa tidak ada lagi dokter yang mau ke Nabire," ujarnya.
Martawara membeberkan, anaknya saat terakhir pulang ke Makassar sempat berkeluh kesah rumah dinasnya dibobol maling.
"Anakku pernah cerita saat pulang ke Makassar baru-baru, katanya rumah dinasnya dibobol maling. Seluruh pakaian sudah berhamburan dan saya tidak tahu apa-apa yang hilang. Itu saja keluh kesahnya," bebernya.
Baca juga: Kematian Dokter Paru di Nabire Disebut Janggal, Begini Kondisi Tubuh Korban Saat Ditemukan
Dokter Mawar adalah dokter spesiali paru satu-satunya di Kabupaten Nabire selama enam tahun terakhid.
Ia mengambil dokter spesialisnya di Universitas Airlangga selama empat tahun sebelum bertugas di Nabire.
Tahun ini seharusnya menjadi tahun terakhir dokter. Mawar bekerja di RSUD Nabire, untuk selanjutnya pindah ke tempat lain.
Namun, karena menjadi satu-satunya dokter spesialis paru di Kabupaten Nabire, maka dr Mawar harus menunggu juniornya tiba untuk menggantikan posisinya.
Dalam masa tunggu ini, dr. Mawar diketahui ditemukan meninggal dunia pada Kamis (9/3/2023) di rumah dinasnya
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dhias Suwandi, Hendra Cipto | Editor : Pythag Kurniati, Dita Angga Rusiana), Tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.