"Tersangka Adrian sudah merencanakan pembunuhan ini sejak Juni 2022 lalu. Dia ingin cepat kaya agar terlepas dari impitan ekonomi dengan mendapat hasil penjualan organ tubuh yang dinilai dollar. Tapi, kenyataannya mereka tidak bisa menjual organ tubuh sehingga ditegaskan tidak ada sindikat perdagangan organ tubuh," katanya.
Sebelumnya telah diberitakan, kasus hilangnya MFS (11) akhirnya terungkap. Korban ternyata diculik dan ditemukan tewas mengenaskan di kolom jembatan, Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-nipa, Moncongloe, Kabupaten Maros, Selasa (10/1/2023) dini hari.
MFS ditemukan dalam kondisi kedua kaki dan tangan terikat dan terbungkus kantong plastik. Korban sebelumnya dilaporkan hilang sejak Minggu (8/1/2023).
Dari rekaman CCTV, korban diajak oleh pelaku pergi membantu membersihkan rumah dengan iming-imingan uang Rp 50.000 di depan Indomart, Jalan Batua Raya. Namun, setelah ikut pelaku yang mengendarai motor, korban tak kunjung pulang ke rumahnya hingga ditemukan tewas.
Belakangan diketahui bahwa dua remaja di Kota Makassar, AD (17) dan MF (14), nekat menculik dan membunuh bocah MFS untuk menjual organ tubuhnya di situs web dengan harga mahal. Kedua pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di sel Markas Polrestabes Makassar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.