Ia memastikan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah memiliki surat keputusan alias SK dari Kemenkumham.
Baca juga: Pengakuan Pimpinan Yayasan di Gowa yang Dianggap Sesat, Sebut Fotonya Diambil Tanpa Izin
"Saya sebagai yang dibicarakan di media sosial itu merasa dirugikan, mencemarkan nama baik Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah. Padahal yayasan kami memiliki surat keputusan Kemenkumham," terang Hadi.
"Jadi bukan bodong. Kalau memang kami ini sesat, seharusnya diadakan pembinaan," jelas dia.
"Bagaimana yang di luar sana yang lebih sesat lagi? Kenapa itu tidak dibimbing atau dikasih pembinaan?" lanjutnya.
Selama ini, kata Hadi, yayasannya hanya mendidik anak-anak yang berasal dari keluarga miskin.
Di yayasannya, Hadi mengungkapkan pihaknya tak mengajarkan tentang agama, hanya soal pola hidup sehat.
"Bukan mengajarkan agama, sudah banyak yang tahu itu tentang agama, sudah banyak yang sudah mengajarkan norma-norma agama," kata dia.
"Yang saya tidak berhak mengajarkan agama, kalau mau belajar sembahyang ya di masjid. Itu tidak benar sama sekali," tandasnya.
Setelah muncul tudingan sesat, Wayang Hadi Kesumo memilih menutup Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah miliknya pada Selasa (3/1/2023).
Ia memilih menutup yayasannya karena merasa tak dibimbing oleh pihak terkait, setelah muncul tudingan yayasannya sesat.
Selain itu Hadi mengaku ia tak ingin melawan aturan yang berlaku.
"Karena sudah dikatakan sesat, ya kita ikuti, makanya kita tutup. Kita dikatakan sesat, tapi dibimbing saja tidak, ya sudah tutup saja yayasannya," ungkap dia.
"Mulai hari ini per tanggal 3 Januari 2023 kita tutup yayasan ini. Dinyatakan ditutup. Saya sendiri yang tutup," urainya.
"Apalagi, mau melawan, saya tidak mau melawan hukum, kita ikuti saja aturan yang berlaku," sambungnya.
Hadi meminta MUI Sulsel bisa datang ke yayasannya dan membimbing dirinya jika memang dikatakan sesat.