KOMPAS.com - Seorang kader PKK di Makssar, Sulawesi Selatan tewas setelah kepalanya terbentur beton pembatas jalan saat lomba tarik tambang pada Minggu (18/12/2022).
Tragedi tersebut terjadi di jalan Jenderal Sudirman Makassar.
Peserta lomba tarik tambang dihadiri 5.294 peserta karena rencananya lomba itu dilakukan untuk memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Para peserta dibagi dua tim yakni tim A terdiri dari 2.935 orang dan tim B sebanyak 2.990 orang. Para peserta adalah gabungan dari aumni UNHAS dan warga Kota Makassar.
Lomba tarik tambang menggunakan tali sepanjang 1.540 meter.
Panitia IKA Unhas Sulsel, Mursalin membantah informasi yang menyebut tali yang digunakan pesesera putus.
Menurutnya, korban tiba-tiba tertarik saat sedang melakukan selfie bersama orang-orang di sekitarnya sambil memegang tali tambang.
"Dia main selfie ibu-ibu ini. Pegang-pegang tali sambil selfie jadi seakan-akan dia pegangan tali begitu. Tiba-tiba tertarik. Jadi tidak ada unsur kesengajaan," ucap Mursalin
"Sementara selfie, tarik orang tali langsung jatuh. Terseret tali," sambungnya.
Ia mengatakan panitia telah menghimbau peserta agar tidak berada di sebelah kanan karena ada pembatas jalan yang terbuat dari beton.
"Nda ada tali putus. Tali besar mana bisa putus. Nda ada (terlilit di leher). Masa bisa terlilit orang banyak. Saya pegang toa disitu mengimbau warga tidak di sebelah kanan," katanya.
Dia menegaskan bahwa peristiwa tersebut bukanlah kelalaian dari panitia. Menurutnya hal tersebut murni kecelakaan. "
Saya siap bersaksi. Saya di TKP. Di ujung sana ada kecamatan Manggala, Kecamatan Rappocini. Di ujung tali kecamatan Manggala saya atur baru menyusul Kecamatan Rappocini. Begitu, saya stand by disana," ujarnya.
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengatakan korban meninggal adalah kader PKK yang juga menjabat sebagai Ketua RT. Untuk itu ia mengucapkan dedikasinya kepada korban selama ini.
"Saya minta semua diurus termasuk BPJS nya apa semua. Teman-teman harus urus dengan baik. Saya akan ke rumah duka. Ini ketua panitia sama ketua harian mendampingi mayat ke rumah duka," tutupnya.