Tari Kabasaran atau dikenal juga sebagai Kawasaran memiliki arti sebagai orang yang kuat, disegani, ditakuti dan berkuasa.
Tari Kabasaran menggunakan properti tari berupa persenjataan yang digunakan dalam perang, seperti pedang atau tombak.
Tarian tradisional tersebut sudah ada sejak abad ke-16 yang menggambarkan semangat patriotik rakyat Minahasa dalam membela dan mempertahankan tanah Minahasa dari ancaman musuh.
Waruga merupakan kuburan batu kuno yang merupakan hasil kebudayaan masyarakat Minahasa di masa lampau.
Diperkirakan, waruga merupakan sistem pemakaman zaman megalitikum yang berlangsung sekitar 1500 SM.
Waruga berasal dari dua kata dalam bahasa Tombulu, yakni wale yang memiliki makna rumah, dan ruga yang berarti hancur atau terbongkar.
Nama Waruga didasarkan pada bentuknya yang mirip dengan rumah penghancur jasad atau tempat untuk melakukan kremasi.
Kuburan-kuburan batu waruga tersebut tersusun dari dua buah batu berbentuk kotak dan segitiga.
Bagian atas waruga berfungsi sebagai penutup kubur, sementara bagian bawahnya berfungsi sebagai tempat jenazah.
Batu yang digunakan untuk waruga adalah jenis batu lava basal yang diambil dari letusan Gunung Klabat dan Gunung Lokon.
Penggunaan batu dari kedua gunung tersebut disengaja karena akan menjadi kuat dan keras apabila diletakkan di tempat yang terbuka.
Sumber:
kompas.com (Penulis: Lukman Hadi Subroto | Editor: Ari Welianto, Widya Lestari Ningsih)
kebudayaan.kemdikbud.go.id
warisanbudaya.kemdikbud.go.id
gramedia.com
tribunmanadowiki.tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.