Suku Minahasa memiliki rumah adat bernama Rumah Walewangko atau rumah pewaris, yaitu rumah panggung yang terbuat dari kayu.
Sedangkan pakaian adat khas Minahasa terdiri dari pakaian karai untuk laki-laki dan wuyang untuk perempuan.
Suku Minahasa dikenal memiliki berbagai tradisi, beberapa di antaranya cukup khas dan terkenal akan keunikannya. Berikut adalah beberapa diantaranya.
Mapalus adalah perayaan yang dilakukan masyarakat minahasa sebagai bentuk rasa kebersamaan dan gotong royong.
Dikutip dari laman Kemendikbud, kegiatan mapalus dilakukan dengan berbagai macam kegiatan mulai dari pembukaan kebun baru, membersihkan kebun, memanen hasil pertanian, hingga membantu dalam pemasangan rumah panggung.
Kegiatan mapalus yang dilakukan oleh kelompok masyarakat beragam, sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan kelompok mapalus yang ada pada suatu daerah.
Kegiatan mapalus umumnya memiliki tujuan untuk saling membantu satu sama lain baik dalam suasana senang (ucapan syukur atas hasil bumi), maupun dalam suasana duka (meninggal dunia).
Toki Pintu merupakan upacara adat dalam sebuah pernikahan suku Minahasa yang memiliki arti mnegetuk pintu.
Tradisi Toki pintu yang dilakukan dalam masyarakat yang mayoritas memeluk agama Kristen Protestan dilakukan dengan makan malam dan acara kebaktian.
Dilansir dari Tribun Manado, tradisi Toki Pintu diawali dengan memastikan bahwa kediaman pengantin wanita dalam keadaan sepi dan sunyi.
Lalu rombongan pengantin pria menghampiri kediaman mempelai wanita dipimpin oleh seorang wali dengan membawa mas kawin.
Lalu wali pihak pria akan mengetuk pintu tiga kali, pada ketukan ketiga pintu akan dibuka, dan disambut oleh wali pengantin wanita.
Setelah itu diadakan dialog dalam bahasa daerah Minahasa.
Kemudian Pengantin pria mengetuk pintu kamar pengantin wanita, dan baru pada ketukan ketiga pengantin wanita keluar dari kamar.
Setelah itu barulah mas kawin yang dibawa diserahkan kepada perwakilan pihak pengantin wanita.