MAKASSAR, KOMPAS.com – Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budi Haryanto mengungkapkan, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP), Muhammad Iqbal Asnan pernah melakukan percobaan pembunuhan terhadap korban dengan menggunakan jasa dukun.
“Berbagai cara dilakukan pelaku untuk membunuh korban, dengan cara mencari dukun. Pelaku meminta jasa dukun untuk membunuh korban lewat santet. Adapun orang disuruh untuk melempar santet masuk ke dalam rumah korban, tapi tidak meninggal,” ungkapnya.
Budi membeberkan, jika perencanaan pembunuhan ini sudah direncanakan sejak 2020. Namun ternyata pada 2022 baru terlaksana.
Baca juga: Eksekutor Penembakan Pegawai Dishub Makassar Ternyata Seorang Polisi
“Akhirnya dia berusaha untuk mencari, siapa yang bisa membunuh korban. Ternyata ketemu, akhirnya terjadilah peristiwa penembakan tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya telah diberitakan, aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar menangkap empat orang pelaku, diantaranya merupakan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Pemerintah Kota Makassar, Muhammad Iqbal Asnan berinisial (MIA).
Keempat pelaku masing-masing berinisial S, MIA AKM dan A. Keempatnya sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi mengungkapkan, jika kasus penembakan ini bermotif cinta segitiga atau asmara. Dari empat pelaku, mempunyai peran masing-masing yakni sebagai eksekutor, menggambar situasi dan otak pelaku.
Motifnya asmara atau cinta segitiga. Dari situ, kemudian direncanakan pembunuhan terhadap korban. Korban ditembak oleh pelaku menggunakan motor.
Terkait senjata yang digunakan para pelaku, masih dilakukan uji balistik di Laboratorium Forensik (Labfor).
Baca juga: Polisi Tangkap Beberapa Orang Terkait Penembakan Pegawai Dishub Makassar
Keempat pelaku dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman seumur hidup atau hukuman mati.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.