Kala itu pemborong dan pelaksana pembangunan gereja adalah seorang China yang bernama Thio A Tek.
Karena rangka jendela dan besi tak kunjung tiba dari Nederland, pembangunan gereja tertunda selama beberapa bulan.
Setelahtiba, rangka langsung dipasang di lubang jendela yang sudah dipersiapkan lebih dulu. Satu bulan berjalan, pembangunan gereja selesai.
Gereja tersebut dilengkapi dengan menara kecil dari besi dan 10 menara mini yang menghiasi pinggir atap.
Baca juga: Kunjungi Korban Bom Gereja Katedral Makassar, Wali Kota: Kami Akan Berikan Pelayanan Medis Terbaik
Pada tahun 1923, dermawan yang bernama Mr Scharpff memberikan hadiah tiga buah lonceng yang kemudian dipasang di menara besi yang besar, di sebelah selatan gereja.
Saat itu gereja hanya berkapasitas 200 tempat duduk. Pada tahun 1939, Gereja Katedral Makassar dipugar,
Menara besi dibongkar dan diganti dengan menara baru yang terhubung dengan pintu masuk. Sementara di ruang sakristi, ditambah dua kursi pengakuan di bagian belakang serta dua altar samping di bagian depan
Pada tahun 1940, peringatan paskah sudah dirayakan dalam gedung yang telah dipugar.
Baca juga: Setelah Terjadi Bom Bunuh Diri di Makassar, Polisi Razia Perbatasan Sulsel dan Sulbar
Pada 9 Oktober 1943, Kota Makassar yang saat itu brenama Ujung Pandang dibom oleh tentara Sekutu.
Dan satu bom yang cukup kuat, jatuh kira-kira 10 meter lewat gedung Katedral, sebelum barat yang saat ini menjadi gedung kantor baru Keuskupan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.