Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Dekan III FKIK Unismuh Makassar Akui Kecolongan saat Kegiatan Pengkaderan

Kompas.com - 26/06/2023, 23:26 WIB
Darsil Yahya M.,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR,KOMPAS.com - Pihak Univeristas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku kecolongan dengan adanya aksi kekerasan saat proses pengkaderan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK).

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Dekan III FKIK Unismuh Makassar Asdar, saat jumpa pers di Perpustakan FKIK Unismuh di Jl Sultan Alauddin, Senin (26/6/2023) malam.

"Tentu (kasus kekerasan ini) luput dari pengawasan kami karena kalau tidak luput tidak mungkin terjadi karena saya pribadi sudah sangat mengawasi mereka (kegiatan pengkaderan)," ucapnya.

Baca juga: Wakil Dekan III FKIK Unismuh Makassar Minta Maaf Atas Kasus Kekerasan yang Terjadi saat Pengkaderan

Padahal, kata Asdar, ia selalu hadir mengawasi selama kegiatan ini berlangsung di Aula Yonif 700 Raider, Jl. Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, mulai Kamis hingga Minggu 22-25 Juni 2023.

"Saya selaku Wakil Dekan III hadir setiap hari untuk memastikan kelancaran dan keamanan kegiatan. Tim bantuan medis juga hadir untuk memantau kondisi kesehatan peserta. Ada pula pengamanan dari anggota Yonif 700 Rider. Secara umum kegiatan berjalan sesuai tertib sesuai agenda," tuturnya.

Meski terjadi kasus kekerasan saat pengkaderan, namun pihaknya menyatakan jika kegiatan seperti itu tidak bisa dihilangkan.

"Karena acara-acara kemahasiswaan tidak boleh kita blok, karena di situlah melatif soft skill tapi tentu ada efek samping yang kadang terjadi di acara-acara kemahasiswaan, di situlah fungsi pimpinan selalu mengawasi dengan ketat bahwa itu terlaksana dengan sesuai yang disepakati. Tapi yang namanya kecelakaan kita tidak bisa prediksi," tandas dia.

Baca juga: Mahasiswa Unismuh Makassar Alami Kekerasan dari Seniornya saat Proses Pengaderan

Sebelumnya diberitakan, Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Asdar, membantah tiga mahasiswa yang dilarikan ke rumah sakit adalah semuanya korban kekerasan dari seniornya.

Dia mengatakan, hanya MF yang mengalami kekerasan oleh seniornya sehingga dilarikan ke rumah sakit Unhas, sementara dua lainnya yakni MR dan MI dilarikan ke rumah sakit karena sakit dan tak mengalami kekerasan.

"Jadi di antara 3 mahasiswa yang dibawa ke RS, 1 orang (MF) yang mengalami insiden sangat tidak kami inginkan, adapun 2 lainnya (MR dan MI) dibawa ke rumah sakit karena memang sakit, ada sakit karena jatuh pada saat acara jadi tidak berhubungan dengan pemukulan," kata Asdar saat jumpa pers di Perpustakan FKIK Unismuh di Jl Sultan Alauddin, Senin (26/6/2023) malam.

Asdar mengakui, jika saat pelaksanaan pengkaderan memang terjadi aksi kekerasan. Namun ia membantah ada mahasiswa yang mengalami patah tulang rahang dan rusuk seperti pemberitaan yang semula beredar.

"Selain tiga korban, tidak ada lagi, tapi saya clearkan korban kekerasan cuman satu orang (MF), bukan tiga. Kondisi MF dalam keadaan dua lainnya dalam kondisi sehat dan dipastikan tidak seperti dalam berita yang beredar (patah tulang rahang dan rusuk)," tuturnya.

Adapun luka yang dialami MF akibat aksi kekerasan tersebut adalah nyeri perut. Namun kondisinya saat ini sudah mulai membaik.

"MF mengalami nyeri perut dan dibawa ke RS dan setelah dilakukan pemeriksaan baik USG, dan CT Scan, alhamdulillah hasilnya normal dan tidak ada hal yang seperti beritakan, sama sekali tidak ada yang patah tulang," ungkapnya.

Kalau yang dua lainnya, kata Asdar, itu tidak ada juga patah tulang apalagi rahangnya patah sama sekali tidak ada, dan itu bisa dibuktikan secara valid tapi data-datanya ada di RS namun datanya tidak sembarangan keluar.

"Jadi dari tiga korban yang dibawa ke RS alhamdulliah dua sudah rawat jalan dan laporan dari poli RS yang kakinya sakit tidak ada kelainan, tapi masih nyeri," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Terdampak Longsor Latimojong Luwu Akan Direlokasi

Warga Terdampak Longsor Latimojong Luwu Akan Direlokasi

Makassar
Banjir dan Longsor Luwu, BNPB Fokus Penanganan Jembatan Putus agar Akses Warga Normal

Banjir dan Longsor Luwu, BNPB Fokus Penanganan Jembatan Putus agar Akses Warga Normal

Makassar
Fakta Kasus 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Bubur, Kronologi dan Kondisi Pasien

Fakta Kasus 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Bubur, Kronologi dan Kondisi Pasien

Makassar
1.245 Calon Jemaah Haji Asal Makassar Berangkat ke Tanah Suci, Kloter Pertama Terbang Minggu

1.245 Calon Jemaah Haji Asal Makassar Berangkat ke Tanah Suci, Kloter Pertama Terbang Minggu

Makassar
Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir

Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir

Makassar
Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Balita dan Baduta di Majene Sulbar, Kadin DPPKB Diperiksa

Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Balita dan Baduta di Majene Sulbar, Kadin DPPKB Diperiksa

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Penjelasan Dinkes Sulbar soal Keracunan Massal di Majene, 42 Balita Dilarikan ke Puskesmas

Penjelasan Dinkes Sulbar soal Keracunan Massal di Majene, 42 Balita Dilarikan ke Puskesmas

Makassar
Tergiur Uang Cepat, Nelayan di Baubau Nekat Jadi Pengedar Sabu

Tergiur Uang Cepat, Nelayan di Baubau Nekat Jadi Pengedar Sabu

Makassar
42 Balita hingga Orang Dewasa Dirawat di Puskesmas Pamboang Majene, Diduga Keracunan Bubur

42 Balita hingga Orang Dewasa Dirawat di Puskesmas Pamboang Majene, Diduga Keracunan Bubur

Makassar
Anggota TNI AL Tembak Warga di Makassar, Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Berat

Anggota TNI AL Tembak Warga di Makassar, Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Berat

Makassar
Demo Hardiknas di Makassar Ricuh, Dua Mahasiswa Masih Ditahan karena Narkoba dan Senjata Tajam

Demo Hardiknas di Makassar Ricuh, Dua Mahasiswa Masih Ditahan karena Narkoba dan Senjata Tajam

Makassar
Desa Terisolasi, Lansia Korban Longsor Luwu Ditandu dan Diterbangkan dengan Helikopter ke Belopa

Desa Terisolasi, Lansia Korban Longsor Luwu Ditandu dan Diterbangkan dengan Helikopter ke Belopa

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Oknum TNI AL Diduga Tembak Warga Sipil, Danlantamal VI: Proses Hukum Terus Berjalan

Oknum TNI AL Diduga Tembak Warga Sipil, Danlantamal VI: Proses Hukum Terus Berjalan

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com