MAKASSAR, KOMPAS.com - Aksi pemalakan di Kota Makassar kian marak dan meresahkan warga hingga berbuntut pembakaran 3 unit mobil.
Rentetan kasus pemalakan terjadi di Kota Makassar dalam dua pekan terakhir, mulai aksi preman di depan pintu masuk Pelabuhan Soekarno Hatta, pemalakan dilakukan 'Pak Ogah', hingga pemalakan tukang parkir liar berbuntut pembakaran 3 unit mobil.
Kasus pemalakan di depan pintu masuk Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) terhadap sopir taksi online sempat terekam video dan viral di berbagai media sosial, Jumat (2/6/2023) malam.
Baca juga: Batalkan Transaksi karena Teman Kencan Ternyata Waria, Pemuda 17 Tahun Malah Jadi Korban Pemalakan
Tampak dalam video, tiga pria menghampiri sopir taksi online dan meminta sejumlah uang dengan dalih uang parkir.
Salah satu pria yang melakukan pemalakan terlihat mengenakan baju kotak-kotak hijau dalaman kaos abu-abu dan memakai topi warna merah.
Ia tampak meminta uang sebesar Rp 15.000 kepada sang sopir. Namun sang sopir hanya memberinya Rp 8.000.
Baca juga: Aksi Pembakaran Terjadi di Dogiyai, Dipicu Pemalakan yang Berujung pada Penembakan
Merasa tak terima sang sopir dipalak, seorang penumpang perempuan yang ada di dalam mobil pun merekam aksi ketiga preman tersebut.
"Lima belas mo bayar," kata preman yang mengenakan baju kotak-kotak hijau tersebut
"Siapa anjo daeng (Berapa itu daeng sopir)," timpal rekan preman itu.
"Limassa ji eh (cuma lima ribu)," kata sang sopir.
"Pagannakanmi sampu (kasih cukup saja Rp 10.000)," ucap rekan preman tersebut.
"Alle rong anne (Ya sudah ambil dulu ini Rp 5.000)," kata sang sopir Kemudian sang sopir kembali mencari uang tambahan. Namun hanya memberi sebesar Rp 3.000 kepada sang preman. Akibatnya sang preman pun kembali mengeluh dan mendesak sang sopir menggenapkan Rp 10.000.
"Tallusabu ji anne (Ini hanya Rp 3.000)," ujar sang preman itu.
Salah seorang penumpang wanita yang duduk di kursi belakang meminta sopir untuk segera meninggalkan preman itu.
"Jalan mi Om, jalan mi. (Sudah ayo berangkat om) Astaghfirullah jalan mi Pak (Ayo berangkat Pak). Saya viralkan ko . Ada bukti, kita ditagih di kota sendiri. Kasihan ini bapak. Teganya itu orang-orang," kata penumpang wanita itu.