Penulis
Ilham yang saat itu berprofesi sebagai pengacara, akhirnya melepaskan kariernya dan ikut istrinya "pulang kampung".
Di pulau, begitu Ilham menyebutnya, dia kebingungan.
Baca juga: Inovasi Bupati Tangerang: KTP Diantar ke Rumah, Sekolah Swasta Gratis, Beasiswa sampai Kairo
"Karena (selama ini) tinggalnya di kota, di pulau stress saya. Mau kerja apa ini? Saya kan di Poso pengacara," katanya terkekeh.
"Akhirnya ya bantu-bantu masyarakat saja. Dipanggil kerja bakti buat jalan, buat jembatan, buat lapangan bola, buat masjid. Ini semuanya gotong royong sama masyarakat," katanya mengenang masa-masa awal pindah ke pulau.
Ilham akhirnya dikenal luas oleh masyarakat kepulauan sampai akhirnya warga mendorong dia menjadi anggota DPRD.
Ilham sempat ragu, namun saat itu warga kepulauan mendukungnya.
"Saya bilang, jadi anggota DPRD itu butuh duit, tidak hanya ngomong doang. Mereka bilang, tidak pakai duit. Kita jamin dan terpenuhi. Ya sudah (terpilih)," katanya.
Ilham pertama kali terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Tojo Una-una tahun 2014 dari Partai Golkar.
Dia menyebutkan, tidak ada sepeserpun uang pribadinya dipakai untuk kampanye atau kebutuhan lainnya.
Baca juga: Bupati SBT: Sagu Identitas Maluku, Harus Jadi Brand Unggulan Daerah
Berkat kedekatannya dengan masyarakat, dia terpilih dengan suara terbanyak dari pulau tersebut.
Ilham tidak lupa dengan dukungan tersebut.
Ia mengembalikan kepercayaan tersebut dengan menyerahkan seluruh gajinya untuk kebutuhan warga di kepulauan.
"Jadi karena saya tidak mengeluarkan uang pribadi sepeserpun, hasil saya menjadi anggota DPRD saya kasih ke masyarakat," katanya.
Aksi Ilham ini ternyata diprotes sang istri.
Menurut Ilham, istrinya meminta gajinya sebagai anggota DPRD yang saat itu sebesar Rp 27 juta.