Beberapa tahun sebelumnya, bangunan beton di bagian belakang rumah tinggi ini berupa bilik-bilik kecil sudah diratakan dengan alat berat.
Sebagai cagar budaya, bangunan ini merupakan satu kesatuan dengan kantor pos yang pernah menjadi lokasi pergolakan kemerdekaan Indonesia.
Bagi warga Gorontalo, bangunan ini biasa disebut rumah tinggi karena berbentuk rumah panggung dengan konstruksi tiang dari beton, dan badan rumah yang berada di bagian atas terbuat dari kayu.
Sebelumnya, pernah diusulkan untuk melakukan adaptasi, namun pemilik meminta rumah ini dipindahkan.
Banyak warga Kota Gorontalo yang berharap pemerintah pusat, melalui Presiden Prabowo Subianto, memperhatikan situs cagar budaya ini.
Keberadaan rumah tinggi sebagai lokasi deklarasi kemerdekaan Indonesia pada 23 Januari 1942 ini dapat diselamatkan.
Dibongkarnya bangunan ini akan menghilangkan jejak perjuangan kemerdekaan Indonesia di Nusantara.
"Kami berharap Presiden Prabowo dapat turun tangan untuk menyelamatkan situs penting perjuangan kemerdekaan Indonesia," kata Dr. Sri Sutarni, Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah/Kota Universitas Negeri Gorontalo.
Sri Sutarni mengatakan upaya penyelamatan situs sangat penting bagi masa depan bangsa Indonesia.
Bangunan ini menjadi tonggak dinamika perjuangan rakyat Gorontalo dalam melawan penjajahan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang