Di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, guncangan tercatat pada skala III-IV MMI.
Getaran yang terjadi selama beberapa detik cukup membuat warga terkejut dan panik, terutama mereka yang berada di gedung bertingkat atau bangunan pelayanan umum.
Salah satu lokasi yang sempat dilanda kepanikan adalah Rumah Sakit Mega Buana Palopo.
Beberapa pasien dan pengunjung yang berada di ruang rawat dan area tunggu terlihat berhamburan keluar saat bangunan mulai bergoyang.
“Saya sedang menjaga orang tua di ruang rawat, tiba-tiba tempat tidur dan jendela terasa bergetar. Saya langsung dorong kursi roda ke luar ruangan,” ungkap Rahmat (34), salah satu keluarga pasien.
Baca juga: Gempa M 5,8 Guncang Poso, Sulawesi Tengah
Di kawasan permukiman warga, guncangan gempa juga memicu reaksi spontan.
Di Kelurahan Sampoddo, Kecamatan Wara Selatan, seorang warga bernama Ilham (29) mengaku sempat memegangi sepeda motornya yang terparkir karena khawatir akan tumbang akibat getaran yang dirasakan.
“Saya pikir awalnya cuma angin kencang, tapi lantai juga ikut bergoyang. Motor saya sampai goyang-goyang, jadi saya tahan biar tidak jatuh,” jelas Ilham.
Beberapa warga lainnya memilih keluar rumah dan berkumpul di halaman atau tempat terbuka.
Meskipun durasi gempa terbilang singkat, sejumlah warga mengaku khawatir akan terjadi gempa susulan, mengingat wilayah Sulawesi memiliki sejarah gempa besar.
Hingga Kamis malam, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut.
BMKG menyatakan bahwa pihaknya terus memantau situasi dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang