Salin Artikel

Gempa Magnitudo 6 Guncang Poso, Getaran Terasa Kuat hingga Palopo dan Mamuju

Sejumlah wilayah lain di Sulawesi, termasuk Kota Palopo, Sulawesi Selatan, juga merasakan getaran ini.

Gempa terjadi sekitar pukul 20.06 WIB atau 21.06 WITA dan menimbulkan kepanikan di berbagai lokasi, mulai dari fasilitas layanan kesehatan hingga permukiman.

Meskipun tidak berpotensi tsunami, guncangan ini cukup kuat untuk menggoyang bangunan, membuat warga berhamburan keluar rumah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa pusat gempa terletak di darat, sekitar 70 kilometer barat daya Kabupaten Poso, dengan kedalaman 10 kilometer, tepatnya di koordinat 2,03 Lintang Selatan dan 120,70 Bujur Timur.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif di Zona Sesar Poso.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Zona Sesar Poso," kata Daryono melalui pesan WhatsApp kepada Kompas.com.

Guncangan Terasa di Sejumlah Wilayah

Gempa dirasakan cukup kuat di beberapa wilayah Sulawesi.

Di Poso, Kolonodale, dan Mangkutana, guncangan tercatat pada skala intensitas IV-V MMI, yang berarti dirasakan oleh hampir seluruh penduduk.

Guncangan juga menjalar hingga ke Palu dengan intensitas II-III MMI, serta Mamuju, Malunda, dan Pasangkayu dengan intensitas III MMI.

"Model simulasi menunjukkan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami," ujar Daryono.

Gempa Susulan

Hingga pukul 20.40 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 11 kali gempa susulan (aftershock), dengan magnitudo terbesar mencapai 5,5 dan terkecil 2,4.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Masyarakat juga disarankan untuk menjauhi bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, serta memastikan kondisi rumah tetap aman sebelum kembali ke dalam,” tuturnya.

Sumber Informasi Resmi

Daryono menegaskan agar masyarakat hanya mengakses informasi resmi dari BMKG yang dapat diperoleh melalui kanal resmi seperti media sosial @infoBMKG, situs web bmkg.go.id, inatews.bmkg.go.id, kanal Telegram InaTEWS_BMKG, serta aplikasi seluler WRS-BMKG dan InfoBMKG.

Warga Palopo Panik

Di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, guncangan tercatat pada skala III-IV MMI.

Getaran yang terjadi selama beberapa detik cukup membuat warga terkejut dan panik, terutama mereka yang berada di gedung bertingkat atau bangunan pelayanan umum.

Salah satu lokasi yang sempat dilanda kepanikan adalah Rumah Sakit Mega Buana Palopo.

Beberapa pasien dan pengunjung yang berada di ruang rawat dan area tunggu terlihat berhamburan keluar saat bangunan mulai bergoyang.

“Saya sedang menjaga orang tua di ruang rawat, tiba-tiba tempat tidur dan jendela terasa bergetar. Saya langsung dorong kursi roda ke luar ruangan,” ungkap Rahmat (34), salah satu keluarga pasien.

Di kawasan permukiman warga, guncangan gempa juga memicu reaksi spontan.

Di Kelurahan Sampoddo, Kecamatan Wara Selatan, seorang warga bernama Ilham (29) mengaku sempat memegangi sepeda motornya yang terparkir karena khawatir akan tumbang akibat getaran yang dirasakan.

“Saya pikir awalnya cuma angin kencang, tapi lantai juga ikut bergoyang. Motor saya sampai goyang-goyang, jadi saya tahan biar tidak jatuh,” jelas Ilham.

Beberapa warga lainnya memilih keluar rumah dan berkumpul di halaman atau tempat terbuka.

Meskipun durasi gempa terbilang singkat, sejumlah warga mengaku khawatir akan terjadi gempa susulan, mengingat wilayah Sulawesi memiliki sejarah gempa besar.

Belum Ada Laporan Kerusakan

Hingga Kamis malam, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut.

BMKG menyatakan bahwa pihaknya terus memantau situasi dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada.

https://makassar.kompas.com/read/2025/07/24/212852278/gempa-magnitudo-6-guncang-poso-getaran-terasa-kuat-hingga-palopo-dan-mamuju

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com