Sementara itu, Kabid Humas Kantor Sekretariat Rektor Unhas, Ishaq Rahman, menjelaskan bahwa sebelum ditemukan tewas, rekan-rekannya merasa curiga karena korban tidak kunjung hadir di tempatnya bertugas.
"Teman seangkatan almarhum merasa heran, karena almarhum yang sedang menjadi dokter residen di RSGM Kandea belum hadir. Tidak pernah almarhum terlambat," ungkap Ishaq.
Beberapa rekan korban berusaha menghubunginya, namun tidak mendapatkan respons.
"Dua rekan almarhum berinisiatif datang ke tempat tinggal almarhum. Setelah pintu rumah diketuk-ketuk dan tidak ada respons, rekan almarhum kemudian menghubungi ponselnya lagi. Terdengar suara dering telepon dari dalam rumah," tambahnya.
Baca juga: Saya Merasa Berdagang Tidak Mudah, Ada Kesalahan Barang Disita, dan Langsung Dipidana
Merasa semakin curiga, rekan korban akhirnya mendobrak pintu rumah tersebut.
Di dalam, mereka menemukan korban sudah tidak bernyawa di atas kursi ruang tamu.
"Di atas meja samping almarhum ditemukan beberapa obat yang biasa dikonsumsi oleh penderita jantung, hipertensi, dan kolesterol. Saat diperiksa, obat jantung tersebut telah dikonsumsi sebanyak dua butir," tutup Ishaq.
Baca juga: Toko Mama Khas Banjar Tutup, Pemilik: Mental Kami Hancur, Kami Trauma
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang