MAKASSAR, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Ismawan Hajwan, ditemukan tewas di rumah kontrakannya di kompleks Nusa Harapan Permai, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Kamis (8/5/2025) siang.
Penemuan jenazah ini mengejutkan warga setempat.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Devi Sujana, menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian korban.
"Lidik (penyelidikan) sudah pasti. Saat ini, jenazah sudah divisum di RS Bhayangkara, dan olah TKP juga sudah dilaksanakan oleh tim identifikasi (Inavis)," kata Devi saat dikonfirmasi awak media, Jumat (9/5/2025).
Beberapa saksi telah dimintai keterangan, termasuk pihak keluarga dan rekan-rekan korban.
"Saksi-saksi yang mengetahui, menemukan jenazah, dan lain-lain sudah dimintai keterangan," ujar Devi.
Ismawan Hajwan, yang berasal dari Belopa, Kabupaten Luwu, Sulsel, diketahui sedang menempuh pendidikan semester tiga dengan fokus pada spesialis konservasi gigi.
Baca juga: UMKM Toko Mama Khas Banjar Tutup, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Baca juga: Tak Kuat Bayar Biaya Pengobatan Kakaknya, Warga Ngawi Terjun dari Jembatan
Sementara itu, Kabid Humas Kantor Sekretariat Rektor Unhas, Ishaq Rahman, menjelaskan bahwa sebelum ditemukan tewas, rekan-rekannya merasa curiga karena korban tidak kunjung hadir di tempatnya bertugas.
"Teman seangkatan almarhum merasa heran, karena almarhum yang sedang menjadi dokter residen di RSGM Kandea belum hadir. Tidak pernah almarhum terlambat," ungkap Ishaq.
Beberapa rekan korban berusaha menghubunginya, namun tidak mendapatkan respons.
"Dua rekan almarhum berinisiatif datang ke tempat tinggal almarhum. Setelah pintu rumah diketuk-ketuk dan tidak ada respons, rekan almarhum kemudian menghubungi ponselnya lagi. Terdengar suara dering telepon dari dalam rumah," tambahnya.
Baca juga: Saya Merasa Berdagang Tidak Mudah, Ada Kesalahan Barang Disita, dan Langsung Dipidana
Merasa semakin curiga, rekan korban akhirnya mendobrak pintu rumah tersebut.
Di dalam, mereka menemukan korban sudah tidak bernyawa di atas kursi ruang tamu.
"Di atas meja samping almarhum ditemukan beberapa obat yang biasa dikonsumsi oleh penderita jantung, hipertensi, dan kolesterol. Saat diperiksa, obat jantung tersebut telah dikonsumsi sebanyak dua butir," tutup Ishaq.
Baca juga: Toko Mama Khas Banjar Tutup, Pemilik: Mental Kami Hancur, Kami Trauma
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang