Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Korban Banjir Gorontalo Bertahan Hidup dengan Makanan Siap Saji dari Dapur Umum

Kompas.com, 4 Februari 2025, 14:58 WIB
Rosyid A Azhar ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Sebanyak 2.106 kepala keluarga atau 6.062 jiwa korban banjir Gorontalo yang terdampak luapan Danau Limboto sangat bergantung kiriman makanan siap saji dari dapur umum Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.

Korban bencana ini berada di 4 kecamatan di Kabupaten Gorontalo, yaitu di Kecamatan Tilango, Kecamatan Talaga Jaya, Kecamatan Limboto dan Kecamatan Batudaa.

Baca juga: Banjir Berulang di Gorontalo, Danau Limboto Perlu Pembenahan Serius

“Sejak hari Minggu kami membangun Posko dapur umum hingga saat ini,” kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Sujono Said Antule yang mewakili Kepala Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, Selasa (4/2/2025).

Sujono mengungkapkan posko pelayanan dapur umum ini didirikan di gudang logistik di Jalan Sawit kelurahan Tuladenggi Kecamatan Dungingi kota Gorontalo.

Pendirian Posko Dapur Umum ini bertujuan untuk memberikan pelayanan bantuan makanan siap saji bagi penyintas banjir yang terdampak luapan air Danau Limboto.

“Sejak kami dirikan dapur umum ini, kami langsung bergerak membantu para penyintas banjir,” ujar Sujono.

Dari data Dinas Sosial daerah di Kabupaten Gorontalo yang warganya terdampak luapan danau yaitu di Kecamatan Tilango yang berada di Desa Tualango terdapat 170 kepala keluarga (529 jiwa), Desa Tenggela 59 kepala keluarga (220 jiwa), Desa Ilotidea sebanyak 164 kepala keluarga (458 jiwa).

Desa Lawonu terdapat 106 kepala keluarga (328 jiwa), Desa Tabumela sebanyak 312 kepala keluarga (648 jiwa) dan Desa Tilote 320 kepala keluarga (1150 jiwa). Jumlah keseluruhan di kecamatan ini sebanyak 1.131 kepala keluarga atau 3.333 jiwa.

Di Kecamatan Telaga Jaya distribusi makan siap saji dikirimkan ke warga di dua desa yaitu, Desa Buhu sebanyak 130 kepala keluarga (421 jiwa), dan Desa Hutadaa 239 kepala keluarga (1142 jiwa), warga terdampak di kecamatan ini adalah 459 kepala keluarga (1563 jiwa).

Di Kecamatan Limboto bantuan makanan siap saji dibagikan ke warga di Desa Kayubulan sebanyak 345 kepala keluarga (564 jiwa) dan Desa Hunggaluwa sebanyak 128 kepala keluarga (462 jiwa), jumlah di kecamatan ini mencapai sebanyak 437 kepala keluarga (1026 jiwa).

Sedangkan Kecamatan Batudaa yang berada di sini lain Danau Limboto terdapat 1 desa terdampak banjir yaitu di Desa Payunga dengan korban 43 kepala keluarga (140 jiwa).

“Total keseluruhan masyarakat yang terdampak banjir luapan air danau di kabupaten Gorontalo adalah 2.106 kepala keluarga (6.062 jiwa),” ungkap Sujono.

Baca juga: Bayi, Ibu Hamil dan Lansia di Kota Gorontalo Terdampak Luapan Sungai Bolango dan Danau Limboto

Para pekerja yang melayani di Posko dapur umum ini berasal dari Tagana Dinas Sosial Provinsi Gorontalo, Bone Bolango, dan Kota Gorontalo, relawan sosial, dan sejumlah aparat sipil negara dinas sosial.

Mereka bekerja nonstop untuk menyiapkan makanan siap saji bagi ribuan warga terdampak banjir tiga kali sehari, yaitu makan pagi, siang dan malam.

“Kondisi banjir belum menyurut, bahkan hujan setiap hari terus mengguyur. Kondisi ini yang membuat kami tidak bisa berbuat apa-apa,” ujar Zakaria, warga terdampak banjir yang mengungsi di tenda yang didirikan pemerintah desa Buhu.

Ia mengaku mendapat bantuan makanan siap saji dari pemerintah, makanan ini bisa mengganjal perutnya agar tidak cepat lapar. Apalagi ia juga harus seriung terkena air karena menjaga rumahnya yang terendam banjir.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau