GORONTALO, KOMPAS.com – Tim pencarian dan pertolongan gabungan dikerahkan dalam musibah bencana tanah longsor di pertambangan emas tradisional di Kabupaten Bone Bolango, Senin (8/7/2024).
Diketahui, 10 orang meninggal dan belasan lainnya masih dalam pencarian akibat bencana longsor tersebut.
“Sejak pukul 06.00 Wita kami sudah menyiapkan dan pengecekan personel,” kata Heriyanto, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Provinsi Gorontalo, Senin (8/7/2024).
Baca juga: Longsor di Kawasan Tambang Tradisional Bone Bolango, 10 Orang Tewas, Belasan Lainnya Masih Pencarian
Heriyanto mengaku telah mengerahkan sejumlah peralatan untuk membantu melakukan evakuasi korban, antara lain Dmax Box 1 unit, Rescuer Carrier 1 unit, dan Hilux open 1 unit.
Sedangkan untuk kebutuhan di lapangan tim pencarian membawa kantong mayat, logistik, dan alat komunikasi.
“Cuaca di lapangan dalam kondisi mendung,” katanya lagi.
Baca juga: Update, 6 Kecamatan di Luwu Terendam Banjir, Mana Saja?
Baca juga: Banjir Terjang Cirebon, 4.269 Rumah Kebanjiran, 16.310 Jiwa Terdampak, dan 15 Hektar Sawah Terendam
Tim gabungan ini berjumlah lebih dari 165 orang yang terdiri dari:
Baca juga: Terjebak Longsor, Ibu Hamil di Mamasa Ditandu Menuju Puskesmas
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 10 orang meninggal dunia akibat longsor dan terjebak di dalam lubang di kawasan pertambangan emas tadisional di Kabupaten Bone Bolango.
Para korban longsor ini adalah para penambang tradisional dan keluarganya yang berasal dari Gorontalo dan Sulawesi Utara.
Mereka tertimpa material batuan saat hujan deras mengguyur llokasi tambangnya.
“Data sementara korban longsor tambang 10 orang, 1 orang sudah dievakuasi sampai di Desa Pangi, Suwawa Timur,” kata Achril Yoan Babyonggo Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bone Bolango.
Achril mengatakan, data sementara terdapat 24 orang menjadi korban longsor di kawasan pertambangan emas tradisional.
Baca juga: Bencana Tanah Longsor dan Banjir Bandang Landa Kota Gorontalo, seperti Apa Kondisinya?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang