Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nurul Ilza, Calon Jemaah Haji Asal Makassar, Bakal Berdoa Minta Jodoh di Tanah Suci

Kompas.com, 5 Juni 2024, 12:05 WIB
Darsil Yahya M.,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAKASSAR,KOMPAS.com - Nurul Ilza, adalah salah satu calon jemaah haji (CJH) yang berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini melalui embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dia tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 34 dengan total jemaah haji yang akan berangkat dari Kota Daeng sebanyak 331 orang.

Saat tiba di Aula Asrama Haji Sudiang Makasaar, Selasa (4/6/2024) malam, Nurul tampak duduk di bagian belakang berdampingan dengan seorang jemaah haji lansia perempuan.

Baca juga: 713 Jemaah Haji Asal Nganjuk Diberangkatkan, 30 Persen di Antaranya Lansia

Sesekali, ia terlihat memperbaiki tas dan slayer warna ungu lansia itu, yang bertulisan "Kloter 34 UPG Makassar - Indonesia".

Dia juga terlihat setia mendamping lansia tersebut. Mulai dari proses antrean pembagian living coast, paspor, visa haji hingga menuju ke mobil golf yang mengangkut jemaah lansia ke wisma asrama haji.

Nurul mengatakan, bahwa jemaah lansia perempuan yang selalu ia dampingi itu adalah neneknya bernama Imaru (72).

"Berangkat haji berdua sama nenek," kata Nurul saat ditemui di area pintu keluar Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar, Selasa 4/6/2024) malam.

Perempuan 25 tahun ini pun bercerita bahwa, awalnya ayahnya dan neneknya yang mendaftar haji pada 2011 atau 13 tahun silam.

Namun takdir berkata lain ayahnya meninggal dunia pada 2022 lalu, sehingga Nurul yang menggantikan ayahnya berangkat haji bersama sang nenek.

"Awalnya bapak yang daftar haji sama nenek tapi Qadarullah bapak dipanggil oleh Allah lebih dulu, jadi saya pelimpahan (gantikan) dari bapak," ucapnya.

Setibanya di Baitullah, Warga Sudiang, Kecamatan Biringkanaya ini mengaku, bakal berdoa agar segera mendapatkan jodoh yang halal saat kembali ke Tanah Air.

Namun menuruynya,  yang paling utama saat di depan Ka'bah adalah mendoakan keselamatan dunia akhirat untuk kedua orangtuanya, khususnya almarhum sang ayah.

"Pertama doakan kedua orangtua, doa untuk pekerjaan, untuk jodoh juga semoga dimudahkan. (Semoga saat pulang dari tanah suci ada yang melamar) Aamiin," kata Nurul sambil berjalan bersama sang nenek naik ke mobil golf menuju wisma Asrama Haji.

Diketahui, kloter 34 embarkasi Makassar terdiri dari 331 CJH asal Makassar, 111 CJH asal Palopo serta 9 petugas haji sehingga totalnya 450 jemaah.

Sesuai jadwal kloter 34 akan bertolak ke Arab Saudi, Rabu (5/6/2024) hari ini sekitar Pukul 22.15 Wita menggunakan maskapai Garuda Indonesia kode GIA 1132.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau