Adapun total keseluruhan jemaah yang akan diberangkatkan melalui embarkasi Makassar dari 8 Provinsi sebanyak 16.669, dengan rincian jemaah haji 16.343, Petugas Haji Daerah (PHD) 121 orang dan PPIH Kloter 205 petugas.
Sementara itu, Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail merespons baik keinginan Kemenag Papua yang berharap wilayah Papua memiliki embarkasi sendiri.
"Harapan kami dan pimpinan kami juga pusat demikian agar semua provinsi menjadi embarkasi Antara. Sama seperti dengan, embarkasi Gorontalo dan Maluku yang mulai tahun ini (masuk embarkasi Antara)," ucap Ikbal kepada Kompas.com, Jumat (31/5/2024).
Ikbal menjelaskan, embarkasi Antara adalah provinsi yang masuk dalam embarkasi Makassar, tetapi proses pemberangkatannya langsung dari daerahnya masing-masing.
"Embarkasi Antara itu mereka clean and clear di provinsinya, transit di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, lalu pindah di pesawat penerbangan menuju ke Saudi," ujarnya.
Ikbal menyebut, embarkasi Makassar saat ini melayani 8 provinsi yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat dan Gorontalo.
Baca juga: 37 Warga Makassar Ditangkap di Arab Saudi karena Gunakan Visa Haji Palsu
Namun dua provinsi yang masuk dalam embarkasi Makassar tak lagi masuk di Asrama Haji Sudiang. Keduanya sudah menjadi embarkasi Antara yaitu Provinsi Gorontalo dan Maluku.
"Dengan kata lain baik Provinsi Gorontalo dan Maluku itu tidak masuk lagi di Asrama Haji Makassar karena pemeriksaan bagasi, badannya, paspor dan segala macamnya sudah clean and clear di provinsinya masing-masing," jelasnya.
Sehingga, kata Ikbal, Provinsi Papua bisa saja jadi embarkasi Antara asalkan sudah memiliki Asrama Haji sendiri yang mampu menampung jemaah, seperti Provinsi Gorontalo dan Maluku.
"Yang jelas persyaratan menjadi embarkasi Antara itu sangat ketat.Pertama fasilitas asrama provinsi yang ingin jadi embarkasi Antara sudah lengkap. Kedua pemprov mendukung penuh terkait dengan biaya akibat yang dimunculkan apabila menjadi embarkasi antara," tuturnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang