"Saya pukul pakai tangan di (bagian) dada dan perut, saya juga pukul pakai (balok) kayu di bagian kepala, saya lupa berapa kali," ujarnya.
Setelah memastikan sang istri sudah tak bernyawa, H pun membawa jasadnya ke halaman belakang rumah lalu ditimbun dengan pasir dan semen.
"Saya taruh di belakang rumah, saya timbun pakai pasir, kasi semen di atasnya, tidak dicor. Disitu sudah ada memang kubangannya, tanah kosong memang di belakang (rumah), ada lubang," sebutnya.
Baca juga: Cemburu, Motif Pelaku Bunuh dan Timbun Istrinya di Dalam Rumah di Makassar
Sekitar bulan Desember 2018, rumah seluas sekitar 3x8 meter itu pun dikontrakkan oleh H. Penyewa yakni pria bernama Yusran yang merupakan seorang pengusaha bubur jagung.
Ditemui awak media di lokasi, Yusran menyebut sudah tinggal kurang lebih 6 tahun di rumah tersebut tanpa merasa curiga dengan kondisi rumah yang ternyata menjadi lokasi pembunuhan sadis tersebut.
"Iye saya kontrak di sini 6 tahun pak, tidak ada aneh, saya awal masuk di sini bersih, saya tidak curiga," jelas Yusran di hadapan polisi dan awak media.
Yusran menjelaskan, tempat ditemukannya tulang belulang JU kerap menjadi sarang tikus. Yusran tanpa rasa curiga bahkan menutupinya dengan selembar seng bekas.
"Kalau seng itu saya tutup, itu (lokasi penemuan) sering dilewati tikus makanya saya tutup, itu tidak ada bau. Saya tinggal sama istri, masuk bulan 12 tahun 2018," ungkapnya.
Terpisah, Ketua RW O4 Bontoala Tua Andi Tenri Rauf menjelaskan bahwa selama H menetap di kawasan tersebut. Dia dikenal jarang bersosialisasi dengan warga.
"Dia kurang berinteraksi sama warga, karena mungkin temperamen. Orang begitu dilihat pasti takut. Soalnya dia pendiam," jelasnya.
Bahkan pemerintah setempat mendapatkan laporan bahwa H kerap melakukan penganiayaan terhadap sang istri sebelum ditemukan tewas. Aksi kasar H kerap dilakukannya saat usai menegak minuman keras.
"Saya dengar dari tetangganya, dia sering memang pukul istrinya selama dia tinggal. (Pelaku) tinggal di sini, saya dengar tadi kejadian itu 2018," ucap Andi Tenri.
"Saya baru tahu kejadiannya hari ini, istrinya juga saya tidak pernah lihat, jarang juga keluar. Di dalam rumah itu, anaknya itu dua. Mereka juga jarang berinteraksi dengan warga," sambungnya.
Berdasarkan keterangan Andi Tenri, kondisi jasad J sudah dalam keadaan tulang belulang dan mengenaskan.
"Sudah ditemukan. Bajunya juga sesuai dengan informasi, kotak-kotak," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.